Longsor di Cikarang Putus Akses Empat Desa dan Kawasan Industri MM2100
Longsor di Cikarang Putus Akses Empat Desa dan Kawasan Industri MM2100
Bencana alam berupa longsor terjadi di Jalan Jatiwangi, Desa Jatiwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa, 4 Maret 2025 pukul 02.00 WIB. Kejadian ini mengakibatkan terputusnya akses jalan vital yang menghubungkan kawasan industri MM2100 dengan empat desa di sekitarnya, yakni Desa Mekarwangi, Desa Cikedokan, Desa Cibening, dan Desa Cisaat, serta berdampak pula pada akses menuju Kecamatan Setu. Penutupan jalan ini menimbulkan dampak signifikan terhadap mobilitas warga dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Ketua RW 01 Desa Jatiwangi, Amit, menjelaskan kepada Kompas.com pada Rabu, 5 Maret 2025, bahwa longsor disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi sejak Minggu, 2 Maret 2025. Hujan deras mengakibatkan peningkatan debit air Kali Ayong yang mengalir di dekat kawasan industri MM2100. Air sungai yang meluap kemudian merembes ke tanah di bawah Jalan Jatiwangi, menyebabkan tanah menjadi labil dan akhirnya longsor. Longsoran membentuk lubang dengan ukuran signifikan, diperkirakan sekitar 8x7 meter. Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, dampaknya terhadap aktivitas masyarakat sangat terasa, terutama bagi para pekerja di kawasan industri MM2100 yang berasal dari keempat desa tersebut.
Para pekerja, yang mayoritas merupakan buruh pabrik di kawasan MM2100, kini harus menempuh jalur alternatif yang jauh lebih panjang dan memakan waktu. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai kesulitan, terutama bagi mereka yang memiliki anak sekolah. Amit menambahkan, "Jalan akses utama hanya ini. Jika ingin menuju kawasan industri, mereka harus memutar jalan yang jauh lebih lama. Mengantar anak sekolah saja menjadi sulit karena harus melewati rute yang jauh lebih panjang." Situasi ini menuntut adanya tindakan segera dari pihak berwenang untuk menangani longsor dan mengembalikan akses jalan tersebut. Pemulihan akses jalan bukan hanya sekadar mengembalikan konektivitas, tetapi juga untuk menjamin kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas warga di wilayah tersebut.
Pemerintah daerah Kabupaten Bekasi perlu segera melakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan ini. Hal ini termasuk melakukan perbaikan jalan yang longsor dan melakukan evaluasi terhadap sistem drainase di sekitar Kali Ayong untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Penting juga untuk dilakukannya langkah-langkah mitigasi bencana untuk mengantisipasi potensi longsor di musim hujan. Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, pihak industri, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mempercepat proses perbaikan dan mitigasi bencana agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.
Selain perbaikan infrastruktur jalan, perlu juga diperhatikan aspek keselamatan dan keamanan bagi warga yang melintasi jalur alternatif. Penambahan rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan di jalur alternatif akan sangat membantu dalam memastikan keselamatan para pengguna jalan. Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan transportasi umum yang memadai untuk membantu warga yang terdampak penutupan jalan utama.
Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah yang rawan longsor. Perbaikan sistem drainase, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, dan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana merupakan langkah-langkah krusial untuk meminimalkan dampak bencana di masa mendatang. Penanganan yang cepat dan tepat dari pemerintah daerah akan sangat membantu dalam memulihkan keadaan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.