Perjuangan Masa Kecil Betrand Peto: Mengenang Jerih Payah Mengumpulkan Receh untuk Ongkos Sekolah
Betrand Peto Kenang Masa Sulit di NTT: Perjuangan Dapatkan Uang Receh untuk Sekolah
Jakarta - Di balik gemerlap panggung hiburan dan kehidupan yang serba ada, Betrand Peto, putra Ruben Onsu dan Sarwendah, menyimpan kenangan masa kecil yang penuh perjuangan. Jauh sebelum menikmati popularitas dan kemewahan, Betrand harus berjuang keras untuk mendapatkan uang receh demi ongkos transportasi ke sekolah.
Kisah ini terungkap saat Betrand berbagi cerita dalam sebuah acara televisi. Ia mengenang masa-masa sulitnya di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana ia harus menempuh jarak yang cukup jauh dari rumah ke sekolah.
"Dulu jarak rumah ke sekolah itu jauh banget, dan harus naik angkutan umum. Untungnya, sopir angkotnya baik, jadi anak sekolah cuma bayar Rp 2 ribu. Tapi aku ingat betul bagaimana susahnya mendapatkan uang segitu," ujar Betrand.
Untuk mengumpulkan Rp 2 ribu, Betrand kecil harus memutar otak. Ia berjualan bakpao dan ikan hasil tangkapannya sendiri. Dari hasil penjualan itulah, ia bisa mendapatkan uang yang cukup untuk ongkos angkutan umum.
"Misalnya, kalau dapat Rp 95 ribu, Oma (nenek) biasanya kasih aku Rp 5 ribu. Nah, yang Rp 2 ribu itu buat ongkos angkot, sisanya aku tabung. Aku jarang jajan, biasanya bawa bekal ke sekolah atau main ke hutan," jelasnya.
Betrand mengaku bahwa perjuangan mendapatkan uang, sekecil apapun, telah membentuk karakternya. Ia belajar menghargai setiap rupiah dan tidak mudah menghambur-hamburkan uang, meskipun kini hidupnya berkecukupan.
"Aku jadi tahu bagaimana susahnya mencari uang. Pesan Oma yang paling aku ingat itu, 'Jangan malas jualan, nanti jajannya pakai apa?' Itu yang selalu dia bilang," kenang Betrand.
Nasihat sang nenek justru memotivasinya untuk semakin giat berjualan. Ia ingin membantu meringankan beban keluarga dan memiliki uang sendiri untuk ongkos transportasi.
"Kalau Oma sudah bilang begitu, aku jadi sedih sekaligus makin semangat jualan untuk ngumpulin uang," tuturnya.
Betrand Peto, yang kini menjadi bagian dari keluarga Onsu, tidak pernah melupakan akar dan keluarganya di NTT. Ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi mereka dan terus belajar dari pengalaman hidupnya.
Kisah Betrand Peto ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kesuksesan tidak datang dengan sendirinya. Di balik setiap pencapaian, ada kerja keras, ketekunan, dan dukungan dari orang-orang terdekat.
Pelajaran Hidup dari Betrand Peto:
- Kerja Keras: Tidak ada kesuksesan tanpa usaha. Betrand Peto harus berjualan untuk mendapatkan uang jajan dan ongkos sekolah.
- Hemat: Betrand Peto rajin menabung dari hasil berjualan.
- Menghargai Uang: Pengalaman sulit membuat Betrand Peto menghargai uang.
- Tidak Melupakan Asal: Meski sudah sukses, Betrand Peto tidak melupakan keluarga dan kampung halamannya.
- Motivasi: Nasihat sang nenek menjadi motivasi bagi Betrand Peto untuk terus berusaha.
Kisah inspiratif Betrand Peto ini membuktikan bahwa latar belakang yang sederhana bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. Dengan kerja keras, semangat pantang menyerah, dan dukungan dari orang-orang yang menyayangi, setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses.