Pasca-Demonstrasi, Bau Tak Sedap dari RDF Rorotan Berangsur Hilang, Warga JGC Bernapas Lega
Warga JGC Akhirnya Terbebas dari Aroma Tak Sedap RDF Rorotan Setelah Aksi Protes
Jakarta - Kabar baik datang dari Jakarta Utara. Setelah serangkaian aksi protes yang dilakukan oleh warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC) dan sekitarnya, bau tak sedap yang selama ini mengganggu aktivitas sehari-hari mereka dari fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, kini berangsur hilang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Wahyu Andre, Ketua RT 18 RW 14 Klaster Shinano, JGC, yang juga menjadi koordinator aksi penolakan keberadaan RDF Rorotan.
"Sejauh ini belum ada laporan dari warga tiga daerah JGC, Harapan Indah, atau Pusaka Rakyat dan Karang Tengah," tutur Wahyu, Senin (24/3/2025).
Menurut Wahyu, sejak aksi demonstrasi yang digelar pada Jumat (21/3/2025) di depan gerbang RDF Rorotan, belum ada lagi keluhan dari warga terkait bau busuk maupun asap hitam yang berasal dari pabrik pengolahan sampah tersebut. Aksi tersebut merupakan puncak kekesalan warga yang selama ini merasa terganggu dengan polusi udara yang dihasilkan oleh RDF Rorotan.
Mediasi Membuahkan Hasil: RDF Rorotan Hentikan Sementara Operasi
Dalam aksi demonstrasi tersebut, lima orang perwakilan warga diundang untuk melakukan mediasi dengan pihak pengelola RDF Rorotan. Hasil dari mediasi itu cukup melegakan, di mana disepakati bahwa kegiatan operasional RDF Rorotan akan dihentikan sementara waktu. Penutupan sementara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi pihak pengelola dalam mencari solusi terbaik agar pabrik tidak lagi menjadi sumber polusi udara yang meresahkan warga.
Sebagai bagian dari kesepakatan, pihak RDF Rorotan juga berjanji untuk segera mengosongkan seluruh tumpukan sampah di area pabrik, dengan target waktu paling lambat hari Senin. Langkah ini diambil sebagai upaya menghilangkan sumber bau yang selama ini menjadi keluhan utama warga. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta pun bergerak cepat untuk menindaklanjuti janji tersebut.
DLH DKI Jakarta Ambil Tindakan Cepat
Melalui akun Instagram resmi @dinaslhdki, DLH DKI Jakarta mengumumkan bahwa proses pengosongan bunker RDF Rorotan dari sampah telah dilakukan. Sebanyak 800 ton sampah lama dan 600 ton RDF dipindahkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Selain itu, bunker RDF juga telah disterilisasi dan diberikan pewangi untuk menghilangkan bau yang mungkin masih tersisa.
Tidak hanya itu, DLH DKI Jakarta juga menurunkan tim khusus untuk melakukan pemantauan kualitas udara di sekitar RDF Rorotan secara berkala. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas udara tetap terjaga dan tidak membahayakan kesehatan warga.
Penutupan Sementara untuk Perbaikan Fasilitas
Dengan serangkaian tindakan yang telah dilakukan, RDF Rorotan kini resmi ditutup sementara untuk dilakukan perbaikan fasilitas. Penutupan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pihak pengelola untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengolahan sampah yang ada, serta menerapkan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Keberhasilan warga JGC dan sekitarnya dalam memperjuangkan hak atas udara bersih ini, menjadi contoh bagi masyarakat lain yang menghadapi permasalahan serupa. Dengan aksi yang terorganisir dan didukung oleh data yang akurat, masyarakat dapat menjadi kekuatan penekan bagi pemerintah dan pihak swasta untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:
- Warga JGC dan sekitarnya merasa terganggu dengan bau tak sedap dari RDF Rorotan.
- Warga melakukan aksi demonstrasi di depan RDF Rorotan.
- Perwakilan warga melakukan mediasi dengan pihak pengelola RDF Rorotan.
- RDF Rorotan sepakat untuk menghentikan sementara operasi dan mengosongkan tumpukan sampah.
- DLH DKI Jakarta melakukan pengosongan bunker, sterilisasi, dan pemantauan kualitas udara.
- RDF Rorotan ditutup sementara untuk perbaikan fasilitas.