Layanan Penukaran Uang BI Terkendala: Antrean Digital Panjang di Situs Pintar BI
Antrean Digital Panjang: Situs Pintar BI Dikeluhkan Saat Pendaftaran Penukaran Uang Baru
Jakarta, [Tanggal Sekarang] - Layanan penukaran uang baru yang disediakan Bank Indonesia (BI) melalui situs Pintar BI (pintar.bi.go.id) kembali menuai keluhan dari masyarakat. Sejak awal dibukanya pendaftaran online untuk penukaran uang melalui Kas Keliling BI, situs tersebut dilaporkan mengalami kendala akses yang berulang.
Proses pendaftaran online yang seharusnya memudahkan masyarakat, justru menjadi tantangan tersendiri. Masyarakat yang antusias untuk mendapatkan uang emisi terbaru harus berjuang menghadapi sulitnya mengakses situs Pintar BI. Bahkan pada beberapa periode pendaftaran, situs tersebut dilaporkan down atau sangat lambat diakses.
Keluhan Masyarakat dan Respons BI
Beberapa masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang baru mengeluhkan sulitnya mengakses website pintar.bi.go.id bahkan sejak pendaftaran mulai dibuka. Mereka membutuhkan melakukan pendaftaran beberapa kali hingga akhirnya berhasil menukarkan uang baru. Akibat kendala saat proses pendaftaran online, layanan penukaran uang baru dari BI pada tahun lalu dinilai lebih mudah dan nyaman.
Menanggapi keluhan tersebut, BI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Deny Prakoso, menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya maksimal untuk mengatasi kendala yang terjadi pada situs Pintar BI. Namun, BI tidak menjelaskan secara rinci penyebab terjadinya masalah tersebut.
Akar Masalah dan Upaya Perbaikan
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menjelaskan bahwa kendala akses pada situs Pintar BI disebabkan oleh lonjakan jumlah pengunjung yang mengakses situs secara bersamaan. Untuk mengatasi hal ini, BI telah melakukan beberapa langkah perbaikan, termasuk bekerja sama dengan tim IT untuk meningkatkan kapasitas server dan mengoptimalkan kinerja situs.
Untuk mengantisipasi terulangnya masalah yang sama, BI menerapkan strategi pembagian waktu pendaftaran menjadi dua tahap pada periode terakhir. Hal ini dilakukan untuk memecah lonjakan pengunjung yang mengakses situs secara bersamaan, terutama menjelang pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diperkirakan akan meningkatkan minat masyarakat untuk menukarkan uang baru.
Pembagian Tahap Pendaftaran
Berikut adalah pembagian tahap pendaftaran yang dilakukan BI:
- Tahap 1: Sabtu, [Tanggal] pukul 09.00-18.00 WIB untuk 1.505 titik lokasi penukaran di wilayah Pulau Jawa
- Tahap 2: Minggu, [Tanggal] pukul 09.00 WIB untuk 1.043 titik lokasi penukaran di wilayah luar Pulau Jawa
Kendala Tetap Berlanjut
Sayangnya, meskipun telah dilakukan berbagai upaya perbaikan dan strategi pembagian waktu pendaftaran, kendala akses pada situs Pintar BI masih terus terjadi. Pada hari Sabtu, [Tanggal], beberapa saat sebelum pendaftaran dibuka, situs tersebut menampilkan pesan bahwa aplikasi sedang memproses permintaan akses yang tinggi.
Bahkan setelah pendaftaran dibuka, banyak pengguna yang masih mengalami kesulitan mengakses situs dan melakukan pemesanan. Kuota penukaran di beberapa lokasi juga dilaporkan telah habis dengan cepat.
Harapan Masyarakat
Masyarakat berharap agar BI dapat segera mengatasi kendala yang terjadi pada situs Pintar BI. Peningkatan kapasitas server, optimalisasi kinerja situs, dan penerapan sistem antrean yang lebih efisien diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. Masyarakat juga berharap agar proses pendaftaran penukaran uang baru dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lancar di masa mendatang.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Situs Pintar BI mengalami kendala akses berulang saat pendaftaran penukaran uang baru.
- Masyarakat mengeluhkan sulitnya mengakses situs dan melakukan pemesanan.
- BI telah melakukan upaya perbaikan dan menerapkan strategi pembagian waktu pendaftaran.
- Kendala akses masih terus terjadi meskipun telah dilakukan berbagai upaya.
- Masyarakat berharap agar BI dapat segera mengatasi masalah ini dan meningkatkan kualitas layanan.