Mentalitas Pantang Menyerah: Spalletti Apresiasi Kebangkitan Italia Meski Tersingkir dari UEFA Nations League
Kekalahan memang menyakitkan, namun semangat juang tak boleh padam. Itulah pesan yang ingin disampaikan Pelatih Tim Nasional Italia, Luciano Spalletti, usai Gli Azzurri tersingkir dari ajang UEFA Nations League di babak perempat final. Meski takluk dari Jerman dalam pertandingan yang mendebarkan, Spalletti tetap memberikan pujian atas performa anak asuhnya, terutama atas kebangkitan mereka di babak kedua.
Laga yang digelar di Signal Iduna Park pada Senin (24/3/2025) dini hari WIB itu menjadi saksi bisu perjuangan keras Italia. Setelah kalah 1-2 di leg pertama, Italia harus menghadapi kenyataan pahit tertinggal 0-3 di babak pertama. Gol-gol dari Joshua Kimmich, Jamal Musiala, dan Tim Kleindienst seolah membenamkan harapan Azzurri untuk melaju ke babak selanjutnya. Namun, semangat pantang menyerah membara di dada para pemain Italia.
Memasuki babak kedua, Italia menunjukkan wajah yang berbeda. Moise Kean menjadi motor serangan dengan mencetak dua gol yang memperkecil ketertinggalan. Gol pertama Kean tercipta di menit ke-49, disusul gol kedua di menit ke-69. Semangat juang Italia semakin membara ketika Giacomo Raspadori berhasil menyamakan kedudukan melalui titik penalti di masa injury time. Skor menjadi 3-3, dan asa untuk memaksakan babak tambahan kembali menyala.
Sayangnya, waktu yang tersisa tidak cukup bagi Italia untuk menciptakan keajaiban. Skor 3-3 bertahan hingga peluit akhir berbunyi, memastikan Jerman melaju ke semifinal dengan agregat 5-4. Meski demikian, Spalletti tetap bangga dengan performa timnya, terutama dengan respons positif yang ditunjukkan di babak kedua.
"Kami membangun permainan berdasarkan evaluasi atas apa yang terjadi sebelumnya. Pertandingan memberi Anda respons," ujar Spalletti kepada RAI Sport usai laga. Ia menambahkan, "Di babak pertama, kami kurang bertekad untuk bermain sepak bola dan memberikan tim kesempatan untuk mengekspresikan diri, baik secara individu maupun kolektif. Namun, di babak kedua, kami menyadari bahwa kami harus berbuat lebih banyak, dan kami bisa melihat Italia yang diharapkan semua orang."
Spalletti juga menyoroti gol kedua Jerman yang dianggapnya sebagai pelajaran berharga. Gol tersebut tercipta dari sepak pojok cepat yang dieksekusi Kimmich saat para pemain Italia, termasuk kiper Gianluigi Donnarumma, sedang lengah. Musiala dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang kosong.
"Itulah yang terjadi. Kami melihat mereka menendang sepak pojok dengan cepat, dan kami tidak boleh membelakangi mereka. Lebih baik kebobolan gol seperti ini, sehingga kami bisa menyadari bahwa ini bukan sekadar kata-kata nasihat, tetapi ada penerapan nyata dari apa yang kami (staf) katakan," tegas Spalletti.
Kekalahan ini tentu menjadi pukulan telak bagi Italia. Namun, semangat pantang menyerah yang ditunjukkan di babak kedua menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan di masa depan. Spalletti dan para pemainnya akan menjadikan kekalahan ini sebagai pelajaran untuk terus berbenah dan menjadi lebih baik.
Statistik Pertandingan:
- Skor Akhir: Jerman 3 - 3 Italia (Agregat 5-4 untuk Jerman)
- Pencetak Gol Jerman:
- Joshua Kimmich (30')
- Jamal Musiala (36')
- Tim Kleindienst (45')
- Pencetak Gol Italia:
- Moise Kean (49', 69')
- Giacomo Raspadori (90+2' pen.)
Susunan Pemain:
- (Akan ditambahkan jika tersedia)
Reaksi Usai Pertandingan:
- (Akan ditambahkan jika tersedia)