Antisipasi Lonjakan Arus Mudik, Pemerintah Intensif Pantau Pelabuhan Merak

Pemerintah Siaga Penuh Hadapi Arus Mudik Lebaran 2025: Fokus Pelabuhan Merak

Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam mempersiapkan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Pada hari pertama Operasi Ketupat, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Purwantono, dan Direktur ASDP Heru Widodo, terjun langsung memantau situasi di Pelabuhan Merak. Pemantauan intensif ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dan kelancaran operasional pelabuhan dalam melayani para pemudik.

Kondisi Terkini Pelabuhan Merak

Menurut Irjen Agus, terjadi peningkatan volume pemudik di Pelabuhan Merak, namun situasi masih terkendali dan dalam kategori normal. "Hari ini adalah hari pertama Operasi Ketupat, dan jam 00.00 kendaraan sumbu 3 sudah tidak beroperasi. Ketika nanti Merak dan pelabuhan lainnya, puncak arus di tanggal 28, kita sudah ada skenario. Hari ini masih hijau masih normal," ujarnya saat berada di port operation control center (POCC) Pelabuhan Merak.

Skenario Antisipasi Kepadatan

Korlantas Polri telah menyiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kepadatan kendaraan. Salah satu strategi utama adalah penerapan delaying system secara bertahap. Irjen Agus menjelaskan bahwa delaying system akan dimulai dari Km 68. Jika kepadatan semakin meningkat, delaying system akan diperluas hingga Km 43, bahkan Km 13.

Mekanisme Delaying System

Mekanisme delaying system ini dirancang secara berantai. Ketika kepadatan mendekati level kuning di Km 68, sistem penundaan akan diaktifkan. Prediksi puncak arus mudik adalah H-3 Lebaran, berdasarkan analisis data tahun sebelumnya. Jika volume kendaraan terus bertambah, delaying system akan ditarik mundur ke Km 43. Jika kondisi masih padat, penundaan akan diperpanjang hingga Km 13. Di titik ini, diharapkan terjadi perlambatan kendaraan di tol Km 31, sehingga kepadatan dapat diurai secara bertahap.

Imbauan Ganjil Genap dan Kepatuhan Pengendara

Irjen Agus menekankan bahwa kebijakan ganjil genap bersifat imbauan. Ia menghimbau para pemudik untuk mengatur jadwal keberangkatan sesuai dengan nomor plat kendaraan mereka. Tujuannya adalah untuk memecah volume kendaraan dan mencegah penumpukan. Selain itu, Polri akan memanfaatkan kamera e-TLE untuk memantau pelanggaran lalu lintas. Diharapkan para pengendara mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama dan kelancaran arus mudik.

Operasi Kemanusiaan

"Operasi Ketupat ini adalah operasi kemanusiaan. Prioritas utama adalah bagaimana negara mengamankan pemudik, baik yang menggunakan jalur Transjawa maupun yang menggunakan pelabuhan menuju Lampung dan Sumatera," tegas Irjen Agus. Ia menambahkan bahwa polisi lalu lintas tidak akan melakukan penilangan, namun mengharapkan disiplin dari para pemudik untuk menjaga ketertiban dan keselamatan selama perjalanan.

Pemantauan dan koordinasi dengan berbagai stakeholder terus dilakukan secara intensif untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjamin keselamatan para pemudik hingga sampai tujuan.