Ragnar Oratmangoen: Menghadapi Tantangan Puasa dan Kompetisi Sepak Bola Tingkat Tinggi

Ragnar Oratmangoen: Menghadapi Tantangan Puasa dan Kompetisi Sepak Bola Tingkat Tinggi

Penyerang Tim Nasional Indonesia, Ragnar Oratmangoen, berbagi kisah inspiratifnya dalam menjalani ibadah puasa Ramadan di tengah padatnya jadwal pertandingan sepak bola profesional di Eropa. Sebagai seorang muslim yang berkompetisi di level tertinggi Liga Belgia bersama FCV Dender, Ragnar menghadapi tantangan unik dalam menjaga performa optimal selama bulan suci. Bulan Maret 2025 menjadi bulan yang penuh sesak dengan kegiatan, meliputi pertandingan klub dan panggilan membela Timnas Indonesia dalam dua laga krusial melawan Australia dan Bahrain pada tanggal 20 dan 25 Maret. Meskipun harus absen di laga melawan Australia karena akumulasi kartu kuning, tekadnya untuk tampil maksimal tetap tak tergoyahkan.

Tantangan terbesar yang dihadapi Ragnar bukanlah sekadar menjaga kebugaran fisik selama berpuasa, melainkan juga mengelola aspek mental. Dalam unggahan di media sosial pribadinya, ia menekankan pentingnya persiapan fisik dan mental yang matang. "Persiapan fisik dan mental sangat penting, mengingat saya juga akan menjalani pertandingan-pertandingan penting," ujarnya. Strategi yang dipakainya menekankan pada disiplin dan keseimbangan. Ia menyadari bahwa menjaga kondisi tubuh selama berpuasa membutuhkan perhatian ekstra terhadap asupan nutrisi dan istirahat. Hal ini tercermin dari komitmennya untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup cairan. Meskipun mengakui bahwa istirahat siang menjadi tantangan tersendiri, ia tetap berupaya untuk memanfaatkan waktu tersebut secara optimal demi pemulihan fisik.

"Menjaga pola makan sehat, minum yang cukup, dan beristirahat di siang hari, itu semua sangat penting dan sulit dilakukan," ungkap Ragnar. Komitmennya terhadap pola hidup sehat ini tampak membuahkan hasil, mengingat ia berhasil mengatasi tantangan fisik dan tetap siap bertanding. Partai melawan Bahrain menjadi kesempatannya untuk membuktikan kehebatannya di lapangan hijau. Catatan positifnya dalam pertandingan sebelumnya melawan Bahrain, di mana ia mencetak gol dan laga berakhir imbang 2-2, semakin menambah kepercayaan dirinya. Keberhasilannya ini menginspirasi banyak atlet muslim lainnya yang menghadapi dilema serupa, yakni bagaimana menyeimbangkan tuntutan agama dengan tuntutan profesional di dunia olahraga kompetitif.

Lebih lanjut, pengalaman Ragnar Oratmangoen ini menyoroti pentingnya dukungan sistematis bagi atlet muslim profesional dalam menghadapi tantangan unik seperti ini. Perencanaan yang matang dan pemahaman yang mendalam tentang nutrisi dan manajemen waktu menjadi kunci keberhasilan. Kisah suksesnya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi atlet muslim lainnya untuk tetap berprestasi tanpa mengorbankan keyakinan dan ibadah mereka.

Poin-poin penting:

  • Ramadan dan jadwal pertandingan sepak bola yang padat.
  • Tantangan fisik dan mental selama berpuasa.
  • Strategi menjaga kebugaran: pola makan sehat, minum cukup, dan istirahat.
  • Partisipasi dalam pertandingan melawan Bahrain setelah absen di laga Australia.
  • Rekor positif dalam pertandingan melawan Bahrain.
  • Inspirasi bagi atlet muslim profesional.