Strategi Keberlanjutan: Kunci Kesuksesan Jangka Panjang Perusahaan di Era Modern
Strategi Keberlanjutan: Kunci Kesuksesan Jangka Panjang Perusahaan di Era Modern
Dalam lanskap bisnis yang terus berubah, Philip Morris International (PMI) dan afiliasinya, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), menempatkan keberlanjutan sebagai inti strategi bisnis mereka. Jacek Olczak, seorang eksekutif senior di PMI, menekankan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang kesuksesan jangka pendek, tetapi juga tentang memastikan perusahaan tetap relevan dan sukses dalam 10 hingga 20 tahun mendatang. Hal ini menuntut analisis mendalam terhadap berbagai metrik yang mendukung kesuksesan jangka panjang.
Pendekatan Holistik Terhadap Keberlanjutan
PMI mengadopsi pendekatan holistik untuk mengukur keberlanjutan, yang mencakup:
- Bisnis: Menciptakan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa, seperti produk tembakau inovatif bebas asap.
- Operasional: Mendorong penggunaan energi bersih dan meminimalkan polusi air melalui efisiensi dan daur ulang.
- Karyawan: Berinvestasi dalam pengembangan keterampilan karyawan, termasuk pemahaman tentang teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).
- Pemangku Kepentingan dan Masyarakat: Memberikan dampak sosial positif melalui program seperti Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).
Sampoerna: Contoh Praktik Keberlanjutan
Sampoerna, sebagai bagian dari PMI, menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan dalam berbagai aspek operasionalnya. Perusahaan ini berinvestasi dalam teknologi hemat energi dan memastikan penggunaan sumber energi yang lebih baik. Selain itu, Sampoerna juga berupaya meminimalkan polusi air dan meningkatkan efisiensi air dalam proses produksinya.
Sampoerna juga memberikan perhatian besar pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Perusahaan ini secara aktif mengirimkan talenta-talenta terbaiknya untuk mengisi posisi strategis di perusahaan afiliasi PMI di seluruh dunia. Ini menunjukkan komitmen Sampoerna untuk mengembangkan karyawan yang berkualitas tinggi dan memberikan kontribusi signifikan dalam skala global.
Selain itu, Sampoerna memiliki program SRC yang membina lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia. Program ini memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pemilik toko kelontong, membantu mereka meningkatkan keterampilan bisnis dan meningkatkan pendapatan mereka. Sampoerna juga memiliki SETC yang telah mendampingi lebih dari 97.000 UMKM dari seluruh Indonesia. SETC memberikan pelatihan dan konsultasi kepada para pengusaha UMKM, membantu mereka mengembangkan bisnis mereka dan menciptakan lapangan kerja.
Filosofi Tiga Tangan dan Dampak Sosial
Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menyoroti bahwa pilar kedua Falsafah Tiga Tangan Sampoerna adalah memberikan manfaat bagi karyawan, mitra bisnis, dan pemegang saham. Sampoerna bermitra dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih, mengelola seluruh rantai pasokan, dan mendukung SRC. Secara langsung atau tidak langsung, Sampoerna mempekerjakan lebih dari 90.000 orang.
Sampoerna juga meraih sertifikat Top Employer di Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut. Perusahaan ini memiliki program untuk merekrut karyawan dan membantu mereka berintegrasi ke dalam budaya perusahaan. Sampoerna juga fokus mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan, dengan penekanan pada pengajaran keterampilan masa depan. Sampoerna mengirim karyawan untuk bekerja di luar Indonesia guna berkontribusi pada PMI dan mendatangkan tenaga ahli dari seluruh dunia ke Sampoerna untuk berbagi pengetahuan.
Mempersiapkan Pensiun yang Produktif
Sampoerna juga memberikan pelatihan kepada karyawan yang akan memasuki masa pensiun, termasuk cara memulai usaha. Program ini membantu banyak karyawan Sampoerna, khususnya para pelinting atau ibu-ibu yang bekerja di pabrik sigaret kretek tangan (SKT), untuk membuka usaha setelah pensiun. Ini menunjukkan komitmen Sampoerna untuk mendukung karyawan mereka tidak hanya selama masa kerja, tetapi juga setelah pensiun.
Kesimpulan
Inisiatif-inisiatif keberlanjutan yang dilakukan oleh PMI dan Sampoerna menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya sekadar tren, tetapi juga merupakan strategi bisnis yang penting untuk kesuksesan jangka panjang. Dengan berfokus pada inovasi, efisiensi, pengembangan SDM, dan dampak sosial yang positif, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka tetap relevan dan sukses di era modern ini.
Dengan demikian, strategi keberlanjutan yang diterapkan oleh PMI dan Sampoerna bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga tentang menciptakan nilai bagi masyarakat dan lingkungan. Ini adalah pendekatan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, yang akan membantu perusahaan mencapai kesuksesan jangka panjang.