Santri Lumajang Gelar Ngaji *On The Road* di Alun-Alun, Syiar Ramadan yang Menyentuh Hati
Tradisi unik mewarnai bulan Ramadan di Lumajang, Jawa Timur, di mana puluhan santri dari Pondok Pesantren Bahrusyifa menjadikan Alun-Alun sebagai ruang publik untuk mendekatkan diri pada Al-Qur'an. Kegiatan yang dikenal dengan Ngaji On The Road ini menjadi oase spiritual di tengah hiruk pikuk kota, sekaligus cara kreatif mengisi waktu ngabuburit.
Setiap sore, usai menunaikan ibadah Salat Ashar, para santri berbondong-bondong menuju Alun-Alun. Mereka duduk bersila di trotoar, membentuk lingkaran yang memancarkan kedamaian. Ayat-ayat suci Al-Qur'an dilantunkan dengan khusyuk, menciptakan suasana yang syahdu dan menenangkan. Kegiatan ini bukan hanya sekadar mengisi waktu luang, tetapi juga upaya nyata untuk mensyiarkan agama dan mengajak masyarakat untuk lebih dekat dengan kitab suci.
Ustazah Nabila dari Ponpes Bahrusyifa menjelaskan bahwa Ngaji On The Road bertujuan untuk menyebarkan pesan-pesan Al-Qur'an seluas mungkin. “Kami ingin Al-Qur'an tidak hanya dibaca di masjid atau musala, tetapi juga di ruang terbuka, sehingga lebih banyak orang dapat merasakan keberkahannya,” ujarnya. Lebih lanjut, Ustazah Nabila menambahkan bahwa kegiatan ini terbuka untuk umum, siapa pun yang ingin belajar membaca Al-Qur'an atau memperdalam hafalan dipersilakan untuk bergabung. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar, yang kemudian turut serta dalam kegiatan ini.
Aisyah, salah seorang santri, mengaku sangat antusias mengikuti Ngaji On The Road. Baginya, kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga kesempatan untuk mendapatkan keberkahan di bulan Ramadan. “Setiap sore saya datang ke sini untuk mengaji sambil menunggu waktu berbuka. Harapannya, kegiatan ini dapat membawa keberkahan bagi diri sendiri dan mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan,” ungkapnya.
Ngaji On The Road bukan hanya sekadar tradisi ngabuburit, tetapi juga representasi dari semangat berbagi, syiar agama, dan kecintaan terhadap Al-Qur'an. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa agama dapat dihadirkan di ruang publik dengan cara yang kreatif dan inklusif, sehingga dapat menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai kegiatan Ngaji On The Road di Alun-Alun Lumajang:
- Waktu: Setiap sore setelah Salat Ashar hingga menjelang Magrib.
- Tempat: Alun-Alun Lumajang.
- Peserta: Santri Pondok Pesantren Bahrusyifa dan masyarakat umum.
- Tujuan:
- Mensyiarkan Al-Qur'an.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca Al-Qur'an.
- Mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan.
- Mengisi waktu ngabuburit dengan kegiatan positif.
Kegiatan Ngaji On The Road ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai agama dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa.