Sebelas Remaja Diamankan Polisi Ponorogo, Pencegahan Perang Sarung Jelang Sahur

Sebelas Remaja Terjaring Razia, Antisipasi Aksi Perang Sarung di Ponorogo

Kepolisian Sektor (Polsek) Ponorogo berhasil mengamankan sebelas remaja yang diduga hendak melakukan aksi perang sarung menjelang waktu sahur. Kejadian ini terjadi pada Rabu, 5 Maret 2025, di sekitar Alun-alun Ponorogo dan Stadion Batoro Katong. Para remaja, yang seluruhnya masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), diamankan saat petugas patroli keamanan rutin tengah bertugas di kedua lokasi tersebut. Aksi preemtif ini dilakukan sebagai respon atas keresahan warga yang belakangan sering dihantui aksi-aksi perang sarung di wilayah tersebut.

AKP Catur Juli Hermawan, Kapolsek Ponorogo, menjelaskan kronologi penangkapan tersebut. Petugas menemukan barang bukti berupa sejumlah sarung yang telah dimodifikasi menjadi senjata dan disembunyikan di bawah jok sepeda motor yang digunakan para remaja. "Mereka ditemukan di dua titik berbeda, Alun-alun Ponorogo dan Stadion Batoro Katong," ungkap AKP Catur melalui keterangan tertulis. Setelah dilakukan pemeriksaan, seluruh remaja tersebut langsung digiring ke Mapolsek Ponorogo Kota untuk dilakukan pembinaan dan penandatanganan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa.

Lebih lanjut, AKP Catur menjelaskan bahwa aksi perang sarung di wilayah Ponorogo, khususnya di sepanjang Jalan Suromenggolo (yang dikenal juga sebagai Jalan Baru Stadion Batoro Katong) dan Alun-alun Ponorogo, telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Beredarnya video aksi-aksi tersebut di media sosial semakin memperkuat alasan perlunya langkah tegas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. "Keberadaan video-video tersebut di media sosial menjadi indikasi perlu adanya tindakan pencegahan yang lebih intensif," tambah mantan Kapolsek Sukorejo ini. Pihak kepolisian berkomitmen untuk meningkatkan intensitas patroli, terutama pada jam-jam menjelang sahur, guna mencegah terjadinya aksi perang sarung dan menciptakan situasi yang kondusif bagi masyarakat.

Langkah kepolisian ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku dan juga mencegah eskalasi aksi-aksi serupa di masa mendatang. Selain pembinaan, pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua dari para remaja yang diamankan untuk memberikan edukasi dan pengawasan yang lebih ketat. Upaya preventif ini penting untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga, khususnya selama bulan Ramadan.

*Langkah-langkah yang akan dilakukan ke depannya termasuk: * Peningkatan patroli rutin, khususnya di lokasi-lokasi rawan. * Koordinasi intensif dengan pihak sekolah dan orang tua. * Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif perang sarung. * Pemantauan media sosial untuk mendeteksi potensi aksi serupa.

Polisi berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh warga Ponorogo selama bulan Ramadan dan seterusnya.