Antisipasi Lonjakan Penumpang, Tiket Bus di Lamongan Alami Peningkatan Permintaan Jelang Idul Fitri

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan tiket bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Lamongan melonjak signifikan. Kenaikan ini mencapai angka 50% dibandingkan hari-hari biasa, menandakan bahwa bus masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik.

Lonjakan permintaan ini diprediksi akan terus meningkat hingga mendekati hari H Lebaran, terutama pada H-4 dan H-3. Beberapa agen tiket bus di Lamongan telah melaporkan peningkatan yang signifikan dalam pemesanan tiket. Dwi, seorang karyawan agen tiket resmi Winris, mengungkapkan bahwa peningkatan ini sudah terasa sejak beberapa hari terakhir.

"Permintaan tiket bus malam untuk mudik dan arus balik mengalami kenaikan sebesar 50% dibandingkan hari biasa," ungkap Dwi.

Berikut adalah rincian perbandingan permintaan tiket bus:

  • Hari Biasa: 5-6 penumpang per hari
  • Menjelang Mudik Lebaran: 10-15 penumpang per hari

Destinasi favorit pemudik dari Lamongan adalah kota-kota besar di Jawa Barat seperti Jakarta, Bandung, dan Bogor untuk rute ke arah barat. Sementara itu, untuk rute ke timur, Pulau Bali menjadi tujuan yang paling diminati.

Selain peningkatan permintaan, harga tiket bus juga mengalami penyesuaian. Kenaikan harga berkisar antara Rp50.000 hingga Rp100.000 dari harga normal. Pihak agen tiket memperkirakan bahwa lonjakan permintaan ini akan terus berlanjut hingga H+3 Lebaran. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memesan tiket jauh-jauh hari agar tidak kehabisan.

"Saat ini, sebagian besar tiket sudah dipesan jauh-jauh hari," tambah Dwi.

Salah seorang pemudik, Faiq, menceritakan pengalamannya memilih bus sebagai alternatif transportasi setelah tidak mendapatkan tiket kereta api untuk mudik ke Banyuwangi. Ia merasa bersyukur karena masih bisa pulang kampung meskipun tidak menggunakan moda transportasi yang diinginkannya.

"Awalnya ingin naik kereta, tapi kehabisan tiket, jadi akhirnya memilih bus. Bersyukur tahun ini bisa kembali ke kampung halaman," ujar Faiq.

Kenaikan permintaan tiket bus ini menjadi indikasi kuat bahwa tradisi mudik Lebaran masih sangat melekat di masyarakat Indonesia. Meskipun berbagai pilihan transportasi tersedia, bus tetap menjadi alternatif yang terjangkau dan fleksibel bagi banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.