Dari Surat Permohonan UKT ke Startup Pendidikan Sukses: Kisah Inspiratif Yudha Pratama
Kisah Inspiratif Yudha Pratama: Transformasi dari Mahasiswa Kesulitan Biaya Kuliah Menjadi Founder Startup Pendidikan yang Berdampak
Di tengah maraknya isu brain rot yang mengkhawatirkan di kalangan generasi muda, muncul sosok inspiratif bernama Yudha Pratama Situmorang. Pemuda asal Yogyakarta ini melihat peluang untuk menciptakan platform belajar yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan. Perjuangannya dalam meraih pendidikan tinggi, yang diwarnai dengan keterbatasan biaya, justru menjadi pemicu semangatnya untuk mendirikan startup pendidikan yang kini telah digunakan lebih dari 19 juta siswa.
Perjuangan Meraih Pendidikan: Surat untuk Sang Menteri
Yudha berasal dari keluarga sederhana dengan mimpi besar agar ia bisa bekerja di sektor pertambangan. Impian ini membawanya ke Universitas Padjadjaran (Unpad), mengambil jurusan Teknik Geologi. Namun, harapan tak selalu berjalan mulus. Ia ditempatkan dalam kategori mahasiswa dengan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang tinggi, sementara orang tuanya juga harus membiayai pendidikan saudara-saudaranya yang lain.
Berbagai upaya ia lakukan untuk mendapatkan keringanan UKT, mulai dari menemui pihak kemahasiswaan hingga rektor. Namun, tak satu pun membuahkan hasil. Dalam kondisi yang serba sulit, Yudha tidak menyerah. Ia memutuskan untuk mengambil langkah berani: menyurati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Surat elektronik (email) dengan judul "Surat Anak Bangsa kepada Bapak Menteriku" berisi permohonan keringanan UKT dikirimkan. Usahanya membuahkan hasil. Email tersebut dibalas dan diteruskan kepada rektor, membuka jalan baginya untuk tetap melanjutkan pendidikan.
"Saya mau menunjukkan bahwa selalu ada jalan. Yang penting tetap mau kerja keras dan mencari jalan-jalan yang mungkin tidak terlihat di depan mata, tapi kalau mau berpikir out of the box dan mencoba segala jalan pasti bisa melanjutkan pendidikan asal kita mau berusaha," ungkap Yudha.
Karier di Pertambangan dan Titik Balik
Setelah lulus, Yudha sempat bekerja di industri pertambangan, mewujudkan impiannya. Namun, pandemi Covid-19 membawa perubahan besar. Gelombang PHK massal melanda berbagai sektor, termasuk pertambangan. Melihat situasi ini, Yudha mengambil keputusan untuk banting setir dan mendirikan usaha.
Lahirnya Startup Pendidikan yang Berdampak
Pengalaman pribadinya yang penuh tantangan dalam meraih pendidikan menjadi inspirasi bagi Yudha untuk mendirikan startup pendidikan. Ia ingin menciptakan platform belajar yang mudah diakses, terjangkau, dan menyenangkan, sehingga tidak ada lagi anak muda yang terhalang biaya untuk belajar dan meraih cita-cita. Startup-nya menyediakan berbagai materi pelajaran, latihan soal, dan tryout UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dan SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes). Platform ini terbukti efektif dan telah digunakan oleh jutaan siswa di seluruh Indonesia.
Fitur Utama Startup Yudha:
- Materi pelajaran yang ringkas dan mudah dipahami
- Ribuan soal latihan dan tryout UTBK/SNBT
- Analisis kemampuan siswa secara personal
- Fitur gamification untuk membuat belajar lebih menyenangkan
- Harga yang terjangkau
Kisah Yudha Pratama Situmorang adalah bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan kemampuan untuk berpikir out of the box, setiap orang memiliki kesempatan untuk menciptakan perubahan positif bagi diri sendiri dan orang lain.