Tragedi Petak Umpet Berujung Maut: Bocah 8 Tahun Meninggal Dunia Akibat Sengatan Listrik di Mataram
Tragedi Petak Umpet Berujung Maut: Bocah 8 Tahun Meninggal Dunia Akibat Sengatan Listrik di Mataram
Sebuah peristiwa tragis menimpa seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korban, siswa kelas 2 SD, meninggal dunia setelah mengalami sengatan listrik saat bermain petak umpet di sekitar rumahnya, Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 16.45 Wita. Insiden yang terjadi di wilayah Cakranegara ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.
Berdasarkan keterangan resmi Kanit Reskrim Polsek Sandubaya, Ipda Kadek Arya, yang disampaikan pada Rabu (5/3/2025), peristiwa nahas tersebut bermula ketika korban mencari tempat persembunyian selama permainan petak umpet. Korban tanpa disadari bersandar pada sebuah tiang besi yang ternyata terhubung dengan atap seng yang berarus listrik. Kontak dengan tiang tersebut mengakibatkan korban mengalami sengatan listrik yang hebat dan langsung menjerit kesakitan.
Teman-teman korban yang mendengar jeritan tersebut segera memberitahukan orang tua korban dan warga sekitar. Korban yang mengalami luka bakar serius di punggung dengan panjang sekitar 12 cm, segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, upaya penyelamatan nyawa korban tak membuahkan hasil. Pihak medis menyatakan bocah malang tersebut telah meninggal dunia.
Luka bakar yang cukup parah di punggung korban mengindikasikan besarnya arus listrik yang mengenai tubuhnya. Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan perhatian terhadap potensi bahaya listrik di lingkungan sekitar, terutama di area permukiman. Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk segera mengatasi masalah aliran listrik yang bermasalah tersebut, memutus aliran listrik pada kabel yang bersentuhan dengan seng dan tiang besi untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Investigasi lebih lanjut mengenai insiden ini masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk memastikan kronologi kejadian secara detail dan mencegah kejadian serupa. Kepolisian juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan listrik di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Kehilangan nyawa bocah kelas 2 SD ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak dan juga tanggung jawab bersama dalam menjaga keselamatan lingkungan.
Langkah-langkah pencegahan yang perlu diperhatikan untuk menghindari kejadian serupa antara lain:
- Selalu memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi aman dan terawat.
- Menjauhkan anak-anak dari benda-benda yang berpotensi bahaya listrik, seperti kabel terbuka atau instalasi listrik yang rusak.
- Memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bahaya listrik dan cara pencegahannya.
- Melaporkan segera kepada pihak berwenang jika menemukan instalasi listrik yang bermasalah.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan lingkungan, khususnya bagi anak-anak.