Uji Coba Intensif Tunda Pengoperasian KRL Impor China Hingga Pasca-Lebaran 2025

Kabar terbaru bagi para pengguna setia Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di wilayah Jabodetabek. Rangkaian KRL baru yang didatangkan dari Tiongkok dipastikan belum dapat beroperasi melayani penumpang pada masa angkutan Lebaran 2025 mendatang. Hal ini disebabkan oleh serangkaian proses pengujian ketat dan sertifikasi yang harus dilalui sebelum dinyatakan layak dan aman untuk digunakan.

PT KAI Commuter, melalui keterangan pers yang disampaikan pada Sabtu (22/3/2025) di Jakarta, menjelaskan bahwa saat ini seluruh rangkaian KRL masih dalam tahap uji coba yang komprehensif. Proses ini melibatkan berbagai tahapan penting, termasuk uji tipe (running test), uji statis (sleep test), uji dinamis, hingga proses sertifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kami memahami antusiasme masyarakat untuk segera menggunakan KRL baru ini. Namun, keselamatan dan keamanan penumpang adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu, kami harus memastikan bahwa seluruh rangkaian KRL telah memenuhi standar keselamatan dan laik operasi sebelum dapat dioperasikan secara komersial," ujar perwakilan PT KAI Commuter.

Rangkaian Uji Coba yang Komprehensif

Proses pengujian KRL baru ini mengikuti standar yang ketat sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2023 tentang Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri. Uji dinamis sendiri telah dilakukan pada rentang waktu 10 Februari 2025 hingga 13 Februari 2025. Uji dinamis ini penting untuk memastikan performa KRL dalam berbagai kondisi operasional.

Adapun tahapan pengujian meliputi:

  • Uji Tipe (Running Test): Pengujian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja KRL dalam kondisi operasional normal, termasuk akselerasi, pengereman, dan stabilitas.
  • Uji Statis (Sleep Test): Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa sistem kelistrikan, mekanikal, dan elektronik KRL saat dalam kondisi diam.
  • Uji Dinamis: Pengujian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja KRL dalam berbagai kondisi operasional, termasuk kecepatan tinggi, tanjakan, dan tikungan.
  • Sertifikasi: Setelah semua tahapan pengujian selesai dan dinyatakan lulus, DJKA akan mengeluarkan sertifikat kelaikan operasi untuk KRL tersebut.

Harapan untuk Peningkatan Kapasitas

Setelah mendapatkan sertifikasi dan dinyatakan layak beroperasi, direncanakan 12 rangkaian kereta baru ini akan dioperasikan untuk meningkatkan kapasitas angkut penumpang KRL Commuter Line di wilayah Jabodetabek. Penambahan armada ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk.

KRL impor dari China ini tiba di Indonesia pada tanggal 31 Januari 2025. Dengan adanya penambahan KRL baru ini, diharapkan pelayanan KRL Commuter Line dapat semakin ditingkatkan dan memberikan kenyamanan bagi para pengguna.

Penundaan pengoperasian KRL impor ini memang sedikit mengecewakan, namun hal ini dilakukan demi memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang. Mari kita bersabar dan menunggu hingga KRL baru ini benar-benar siap untuk melayani masyarakat setelah masa angkutan Lebaran 2025.