Normalisasi Penerbangan di Bali Setelah Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Bali, Indonesia – Operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali telah kembali normal sejak Sabtu, 22 Maret 2025, setelah sebelumnya mengalami gangguan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Konfirmasi ini disampaikan oleh Humas Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, I Gede Eka Sandi, pada Minggu, 23 Maret 2025.

Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pada Kamis, 20 Maret 2025, menyebabkan penundaan sejumlah penerbangan dan pembatalan tujuh penerbangan internasional yang menuju Bali. Pembatalan penerbangan tersebut terjadi sejak pukul 08.45 WITA.

Daftar Penerbangan Internasional yang Dibatalkan:

• JetStar:
  • Sydney
  • Brisbane
  • Adelaide
  • Perth
  • Melbourne (2 penerbangan)
• Air Asia: Kuala Lumpur

Selain pembatalan, beberapa penerbangan juga mengalami penundaan. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa penerbangan domestik tujuan Labuan Bajo yang dilayani oleh Air Asia juga mengalami penundaan. Penundaan juga mempengaruhi lima penerbangan internasional dengan rincian sebagai berikut:

Daftar Penerbangan Internasional yang Ditunda:

• Singapore Airlines: Singapura
• Thai Air Asia: Bangkok
• Air Asia: Kuala Lumpur
• Virgin Airways: Brisbane dan Melbourne

Meski demikian, Ahmad Syaugi Shahab menegaskan bahwa penerbangan domestik lain tidak mengalami pembatalan. Kini, dengan meredanya dampak erupsi, operasional bandara telah kembali normal, memastikan kelancaran lalu lintas udara dan memfasilitasi perjalanan bagi wisatawan domestik maupun internasional. Pemulihan ini diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata Bali dan NTT yang sempat terganggu akibat aktivitas gunung berapi. Bagi wisatawan yang terdampak erupsi Lewotobi dan harus menunda perjalanan ke Labuan Bajo, terdapat keringanan berupa diskon hotel hingga 50 persen. Selain itu, DAMRI memastikan layanan transportasi di NTT tetap berjalan dengan aman selama periode erupsi Gunung Lewotobi.