Pemprov DKI Jakarta Intensifkan Upaya Mitigasi Bau Tak Sedap di RDF Plant Rorotan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah konkret untuk mengatasi keluhan warga terkait bau tak sedap yang berasal dari Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan. Serangkaian tindakan intensif dilakukan, termasuk pengosongan bunker penyimpanan dan gudang produksi, serta pemasangan alat pemantau kualitas udara dan deodorizer.

Menanggapi keluhan warga di sekitar Kompleks Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bergerak cepat. Yogi Ikhwan, Humas DLH DKI Jakarta, menyampaikan bahwa proses pengosongan bunker yang berisi sekitar 800 ton material, serta pemindahan 600 ton produk RDF dari gudang produksi telah dilaksanakan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi sumber utama bau tidak sedap yang mengganggu aktivitas warga.

Selain pengosongan, DLH juga akan memasang alat pemantau kualitas udara di kawasan permukiman yang berjarak 4 hingga 5 kilometer dari lokasi RDF Plant. Pemasangan alat ini bertujuan untuk:

  • Memantau kondisi udara secara real-time.
  • Memastikan tidak ada dampak lanjutan terhadap kesehatan warga.
  • Menyediakan data akurat untuk evaluasi dan pengambilan keputusan selanjutnya.

Yogi Ikhwan menambahkan, "Untuk memantau kualitas udara, Dinas LH akan memasang alat pemantau kualitas udara di kawasan rumah-rumah warga yang berjarak 4–5 kilometer dari lokasi RDF."

Sebagai tambahan, DLH juga berencana memasang deodorizer di sekitar lokasi RDF Plant, serta menambah filter udara. Upaya ini bertujuan untuk menetralisir bau tak sedap dan meningkatkan kualitas udara di lingkungan sekitar. Sebelumnya, beberapa warga dilaporkan mengalami gangguan pernapasan ringan akibat bau menyengat tersebut. Dengan langkah-langkah mitigasi yang komprehensif ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat segera mengatasi permasalahan bau di RDF Plant Rorotan dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi warga.