Jelang Laga Kontra Bahrain: Widodo C. Putro Desak Timnas Garuda Benahi Penguasaan Bola dan Taktik Pressing

Analisis Jelang Laga Indonesia vs Bahrain: Widodo C. Putro Soroti Kelemahan Garuda

Tim Nasional Indonesia kembali fokus pada persiapan untuk menghadapi Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan krusial ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Selasa malam. Setelah kekalahan telak 1-5 dari Australia, sorotan tajam mengarah pada performa tim Garuda. Salah satu pengamat yang memberikan analisis mendalam adalah Widodo Cahyono Putro, mantan pemain Timnas Indonesia yang kini menjabat sebagai pelatih Persijap Jepara.

Widodo menyoroti beberapa aspek krusial yang perlu segera dibenahi oleh Timnas Indonesia. Menurutnya, kekalahan telak dari Australia menjadi pelajaran berharga yang tidak boleh diulangi saat menghadapi Bahrain. Widodo menekankan pentingnya peningkatan dalam dua aspek utama: efektivitas pressing dan penguasaan bola yang lebih produktif.

Evaluasi Strategi High Pressing

Widodo mengkritisi penerapan strategi high pressing yang dinilainya kurang efektif dalam pertandingan melawan Australia. Ia menjelaskan bahwa pressing intensif memang bisa menjadi senjata ampuh, namun tidak bisa diterapkan secara terus-menerus sepanjang pertandingan. Timnas Indonesia harus mampu beradaptasi dengan situasi di lapangan dan memiliki alternatif strategi yang fleksibel.

"Kita tidak bisa terus-terusan melakukan high pressing, terutama di menit-menit awal. Harus ada perubahan pendekatan," ujar Widodo. Ia menambahkan, jika tim kesulitan bermain ofensif dengan intensitas tinggi, maka perlu ada solusi lain yang diterapkan agar tidak terus menerus tertekan oleh lawan.

Penguasaan Bola yang Tidak Efektif

Widodo juga menyoroti statistik penguasaan bola Timnas Indonesia yang mencapai 60% saat melawan Australia. Meskipun dominan dalam penguasaan bola, namun faktanya bola lebih banyak berkutat di area pertahanan sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan bola tersebut tidak efektif dalam menciptakan peluang gol.

"Penguasaan bola lebih banyak di daerah kita sendiri, jauh dari gawang lawan. Akibatnya, kita minim menciptakan peluang," kata Widodo. Ia berharap, saat menghadapi Bahrain, Timnas Indonesia mampu menguasai bola di area pertahanan lawan, sehingga membuka peluang untuk mencetak gol.

  • Target: Menguasai bola di area pertahanan lawan.
  • Hasil: Membuka peluang untuk mencetak gol.

Bukan Hanya Kesalahan Kiper

Menanggapi banyaknya gol yang bersarang ke gawang Timnas Indonesia saat melawan Australia, Widodo tidak ingin menyalahkan penjaga gawang Maarten Paes seorang diri. Ia menekankan bahwa masalah utama terletak pada kurangnya organisasi permainan secara keseluruhan, mulai dari lini depan hingga lini belakang.

"Bukan kesalahan Paes, itu semua berawal dari depan," tegas Widodo. Menurutnya, koordinasi dan komunikasi antar pemain di semua lini perlu ditingkatkan agar pertahanan menjadi lebih solid dan sulit ditembus lawan.

Fokus pada Pertandingan Kontra Bahrain

Menjelang pertandingan melawan Bahrain, Widodo berharap Timnas Indonesia mampu memperbaiki semua kekurangan yang ada. Ia optimis, dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Timnas Garuda mampu meraih hasil positif di SUGBK.

"Saya berharap, melawan Bahrain, positioning kita lebih banyak di daerah lawan, bukan di daerah kita sendiri. Dengan begitu, peluang mencetak gol akan lebih besar," pungkas Widodo.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan Timnas Indonesia:

  • Adaptasi Strategi: Tidak terpaku pada high pressing, mampu mengubah taktik sesuai situasi.
  • Penguasaan Bola Efektif: Menguasai bola di area lawan untuk menciptakan peluang.
  • Organisasi Permainan: Meningkatkan koordinasi antar lini untuk pertahanan yang solid.

Dengan pembenahan yang komprehensif, diharapkan Timnas Indonesia mampu tampil lebih baik dan meraih kemenangan atas Bahrain.