Kisah Sukses Agen BRILink Fitri: Transformasi Warung Desa Jadi Pusat Layanan Keuangan Digital di Bekasi
Di tengah geliat pembangunan perumahan di kawasan Gabus, Bekasi, seorang ibu bernama Fitri Andriani (41) membuktikan bahwa adaptasi terhadap perubahan zaman membuka peluang baru. Berawal dari sebuah warung sederhana di Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Fitri berhasil mengubah usahanya menjadi Agen BRILink yang kini menjadi tumpuan masyarakat sekitar dalam mengakses layanan keuangan.
Awal Mula dan Adaptasi Usaha
Sejak tahun 2015, Fitri merintis usaha warung kecil di rumahnya. Lokasinya yang strategis di pinggir jalan memungkinkannya untuk terus mengembangkan usaha. Sebelumnya, ia dikenal dengan sistem penjualan barang secara kredit, melayani kebutuhan warga akan barang-barang elektronik hingga pakaian. Namun, seiring perkembangan warung, Fitri memutuskan untuk menghentikan sistem kredit tersebut.
Titik balik terjadi ketika seorang mantri BRI menawarkan Fitri untuk menjadi Agen BRILink. Awalnya, ia merasa khawatir karena kurangnya pemahaman teknologi dan keraguan masyarakat. "Agen BRILink itu apa bu, saya kagak ngantri nanti bu, di sini mah orang banyak yang kagak percaya," kenang Fitri. Meskipun demikian, Fitri memberanikan diri untuk mencoba.
Strategi Pemasaran dan Perluasan Jangkauan
Setelah mendapatkan pelatihan, Fitri aktif memasang spanduk dan poster untuk mengenalkan layanan Agen BRILink-nya. Usaha ini membutuhkan waktu, tetapi perlahan masyarakat mulai memahami manfaatnya. Tak hanya warga sekitar, proyek pembangunan infrastruktur di sekitar rumahnya, seperti Tol Gabus dan perumahan cluster, turut mendongkrak popularitas Agen BRILink Fitri.
Fitri melayani berbagai kebutuhan transaksi, mulai dari tarik tunai untuk gaji karyawan proyek, transfer antar bank, pengisian token listrik, hingga pengisian e-wallet. "Orang proyek mulu langganan saya, orang proyek ngambil setiap minggu ada yang Rp 30, 50 sampai 75 juta untuk gaji karyawan," ujarnya.
Pengembangan Usaha dan Dampak Ekonomi
Seiring bertambahnya jumlah penduduk di sekitar rumahnya, Fitri pun memperbesar modal dan melengkapi persediaan warungnya. Ia memanfaatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI untuk memperluas warung dan bahkan membangun kontrakan di belakang rumahnya. "Sekarang KUR Rp 200 juta saya sampe punya kontrakan di belakang rumah," kata Fitri dengan bangga.
Lokasi warung Fitri yang jauh dari bank dan ATM menjadikannya semakin diandalkan. Ia bahkan mampu melayani penarikan uang tunai dalam jumlah besar. Sebagai anggota Paguyuban Agen Brilink di Bekasi, Fitri dapat meminjam dana dari agen lain jika dana yang dimilikinya tidak mencukupi. Kepercayaan masyarakat terhadap Fitri sebagai warga pribumi juga menjadi faktor penting dalam kesuksesannya.
Testimoni Pelanggan dan Dukungan BRI
Fadil (45), seorang pelanggan setia Fitri, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan Agen BRILink. "Prosesnya cepet nggak ribet, nggak ngantri. Memudahkan umpamanya bank tutup kita ke sini karena BRILink jam berapa aja dia buka, apalagi kita sudah kenal," ujarnya.
Pimpinan Cabang BRI Bekasi, Wisnu Aji Wibowo, menjelaskan bahwa Agen BRILink merupakan perpanjangan tangan BRI untuk memberikan pemahaman lebih dalam terkait perbankan kepada masyarakat. "Memang Agen BRILink ini harapannya akan menjadi kepanjangan tangan BRI untuk memberikan pemahaman lebih dalam terkait perbankan ke masyarakat, dia kan lebih penetrasinya lebih masuk ke daerah ketimbang ATM, dan fungsinya lebih dari ATM karena bisa berkomunikasi, bisa memberikan layanan perbankan secara keseluruhan," ungkap Wisnu.
Keberadaan Agen BRILink seperti Fitri Andriani membuktikan bahwa inovasi dan adaptasi terhadap teknologi dapat membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh layanan perbankan konvensional.
Layanan yang Disediakan Agen BRILink Fitri:
- Tarik Tunai
- Transfer Antar Bank
- Pengisian Token Listrik
- Pengisian E-Wallet
- Pembayaran Tagihan
Fitri Andriani, dengan kegigihan dan adaptasinya, telah mengubah warung desa menjadi pusat layanan keuangan digital yang diandalkan masyarakat Gabus, Bekasi.