Polemik Rendang BKB: Wali Kota Palembang Minta Klarifikasi Willy Salim Terkait Konten Viral yang Picu Kontroversi
Polemik Rendang BKB: Wali Kota Palembang Minta Klarifikasi Willy Salim Terkait Konten Viral yang Picu Kontroversi
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, secara terbuka meminta klarifikasi dari content creator Willy Salim terkait konten memasak rendang sebanyak 200 kilogram di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Konten tersebut menjadi viral dan menuai kontroversi, memicu dugaan settingan dan berpotensi merusak citra kota Palembang. Permintaan ini disampaikan di tengah sorotan publik terhadap aktivitas content creation yang dianggap kurang memperhatikan dampak sosial dan citra daerah.
"Kami meminta Willy Salim memberikan klarifikasi yang jelas dan transparan terkait konten memasak rendang tersebut. Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi, jangan sampai ada kesalahpahaman atau spekulasi yang berkembang di masyarakat," tegas Ratu Dewa pada Sabtu (22/3/2025).
Wali Kota mengakui bahwa Pemkot Palembang pada awalnya mengapresiasi tindakan Willy Salim yang menunjukkan kepedulian terhadap warga Palembang, khususnya dengan membantu seorang kurir yang menjadi korban pencurian sepeda motor. Tindakan terpuji ini sempat mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Namun, apresiasi tersebut tidak serta merta menutupi kekecewaan Ratu Dewa atas konten rendang yang dinilai menimbulkan kegaduhan dan berpotensi mencoreng nama baik Palembang. "Terlepas dari niat baik yang mungkin ada di balik konten tersebut, kami tidak bisa mentolerir konten yang justru membuat gaduh dan memberikan citra negatif bagi kota kami," ujarnya.
Lebih lanjut, Ratu Dewa menyampaikan harapannya agar seluruh content creator, khususnya yang beroperasi di Palembang, dapat lebih bijak dan bertanggung jawab dalam membuat konten. Ia menekankan pentingnya memahami dampak yang mungkin ditimbulkan oleh sebuah konten, baik secara sosial maupun terhadap citra daerah.
Tidak Ada Izin Resmi
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Sulaiman Amin, mengungkapkan bahwa kegiatan memasak rendang massal yang dilakukan Willy Salim di kawasan BKB tidak mengantongi izin resmi dari Pemerintah Kota Palembang. Menurutnya, setiap kegiatan yang melibatkan nama Palembang dan berpotensi menarik perhatian publik seharusnya dikoordinasikan dengan pihak berwenang.
"Kami tidak mengetahui adanya kegiatan masak rendang tersebut. Seharusnya, jika ada acara seperti itu, apalagi yang melibatkan nama Palembang, harus ada izin dan koordinasi dengan Pemkot," jelas Sulaiman.
Ia menambahkan, Dinas Pariwisata awalnya memberikan apresiasi atas bantuan yang diberikan Willy Salim kepada kurir paket yang kehilangan motor. Namun, apresiasi tersebut tidak serta merta melegalkan kegiatan memasak rendang tanpa izin.
Sulaiman Amin juga mengimbau kepada seluruh content creator untuk lebih berhati-hati dalam membuat konten dan menghindari tindakan yang dapat merusak citra Palembang, terutama di sektor pariwisata. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan etika dan tanggung jawab dalam content creation.
Daftar Poin Penting:
- Wali Kota Palembang meminta klarifikasi Willy Salim terkait konten rendang viral.
- Konten rendang diduga settingan dan merusak citra kota.
- Pemkot Palembang awalnya mengapresiasi bantuan Willy Salim kepada kurir.
- Kegiatan masak rendang di BKB tidak memiliki izin resmi.
- Dinas Pariwisata mengimbau content creator lebih berhati-hati.
Ke depan, Pemkot Palembang akan memperketat pengawasan terhadap kegiatan content creation yang dilakukan di ruang publik, khususnya yang berpotensi berdampak pada citra daerah. Sosialisasi mengenai etika dan tanggung jawab content creation juga akan ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.