Desakan Ekonomi Jelang Lebaran, Seorang Ibu di Blitar Nekat Lakukan Percobaan Penjambretan

Aparat kepolisian sektor Lodoyo Barat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengamankan seorang ibu rumah tangga berinisial WSY (40) atas dugaan percobaan penjambretan kalung emas milik seorang balita di Pasar Kademangan. Insiden ini terjadi pada hari Jumat (21/3/2025) pagi, ketika WSY mencoba mengambil kalung dari leher anak perempuan Heny (32), seorang warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, yang sedang berbelanja persiapan Lebaran.

Menurut keterangan Kepala Seksi Humas Polres Blitar, Iptu Putut Siswahyudi, WSY mengaku nekat melakukan tindakan tersebut karena terdesak kebutuhan ekonomi keluarga menjelang Hari Raya Idul Fitri. WSY yang merupakan warga Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, berdalih bahwa niat untuk menjambret muncul secara spontan saat berada di pasar. Ia melihat kesempatan saat Heny dan putrinya lengah. Aksi WSY gagal setelah korban menyadari ada yang mencoba mengambil kalung emas senilai Rp 1,8 juta dari leher anaknya. Sang anak sontak berteriak, membuat WSY panik dan mengembalikan kalung tersebut. Heny kemudian berteriak "maling!" sehingga mengundang perhatian warga pasar yang segera mengamankan WSY dan menyerahkannya ke pihak kepolisian.

Berikut kronologis kejadian:

  • Jumat pagi (21/3/2025): Heny dan putrinya berbelanja kebutuhan Lebaran di Pasar Kademangan.
  • Saat berbelanja: WSY mendekati korban dan mencoba mengambil kalung emas dari leher anak Heny.
  • Aksi diketahui: Anak Heny menyadari percobaan penjambretan dan bereaksi.
  • WSY Mengembalikan Kalung: WSY mengembalikan kalung dan berusaha melarikan diri.
  • Heny berteriak: Heny berteriak "maling", menarik perhatian warga.
  • WSY Diamankan: Warga mengamankan WSY dan menyerahkannya ke Polsek Lodoyo Barat.

Iptu Putut Siswahyudi menambahkan, meskipun WSY mengaku melakukan percobaan penjambretan karena faktor ekonomi, proses hukum tetap berjalan. Saat ini, WSY masih ditahan di Mapolsek Lodoyo Barat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian akan mendalami kasus ini untuk mengungkap motif sebenarnya dan memastikan tidak ada keterlibatan pihak lain. Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga barang berharga, terutama di tempat-tempat ramai seperti pasar, apalagi menjelang hari raya di mana kebutuhan ekonomi meningkat dan potensi tindak kriminalitas juga meningkat.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan memicu perdebatan mengenai faktor ekonomi sebagai pemicu tindak kriminalitas. Beberapa pihak berpendapat bahwa pemerintah perlu lebih memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat, terutama menjelang hari-hari besar seperti Lebaran, agar tidak ada lagi warga yang terpaksa melakukan tindakan melanggar hukum karena terdesak kebutuhan.