Penyelidikan Intensif Kematian Mahasiswa UKI: Puluhan Saksi Diperiksa, Autopsi dan Pra-Rekonstruksi Segera Digelar

Kematian Kenzha Ezra Walewangko (22), seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), masih menjadi fokus utama penyelidikan pihak kepolisian. Polres Metro Jakarta Timur telah memeriksa 39 saksi untuk mengungkap tabir misteri yang menyelimuti peristiwa tragis ini.

"Hingga saat ini, kami telah meminta keterangan dari 39 saksi, dan proses ini masih akan berlanjut. Kami berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam mengungkap kebenaran," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, kepada awak media, Sabtu (22/3/2025).

Rincian Saksi yang Diperiksa:

  • Mahasiswa UKI: 24 orang
  • Masyarakat Umum: 1 orang
  • Pihak Keluarga: Jumlah tidak disebutkan
  • Petugas Keamanan (Sekuriti): Jumlah tidak disebutkan
  • Saksi yang Mengangkat Korban ke RS UKI: 5 orang
  • Pihak UKI (Rektorat, Otoritas Kampus): 3 orang
  • Pihak RS UKI (Penerima Korban dan Tindakan Medis): 6 orang

Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menambahkan bahwa pihaknya tengah menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan digital forensik untuk menentukan penyebab pasti kematian korban. Langkah selanjutnya adalah melakukan pra-rekonstruksi guna memperjelas kronologi kejadian.

"Kami terus berkoordinasi intensif dengan RS Polri dan Puslabfor terkait hasil autopsi, pemeriksaan digital forensik, toksikologi, histopatologi, DNA, dan lain-lain. Setelah hasil autopsi dan labfor keluar, kami akan segera melaksanakan pra-rekonstruksi," jelasnya.

Pihak kepolisian juga berencana melibatkan ahli pidana dan menggelar perkara eksternal untuk mencapai kesimpulan akhir mengenai kasus ini, termasuk menentukan apakah ada unsur tindak pidana di dalamnya. Meskipun keterangan dari para saksi sejauh ini konsisten, penyelidik belum dapat mempublikasikan rinciannya karena menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan laboratorium forensik.

Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa UKI

Sebelumnya, pada Jumat (21/3), puluhan mahasiswa UKI menggelar aksi unjuk rasa di depan Polres Metro Jakarta Timur. Mereka membawa spanduk dan sistem audio, menuntut kejelasan atas kasus kematian Kenzha Ezra Walewangko. Koordinator aksi, Emon Wirawan, mempertanyakan kinerja polisi yang belum menetapkan tersangka meskipun sudah hampir tiga minggu sejak kejadian dan sejumlah saksi telah diperiksa.

"Kami datang ke sini untuk mempertanyakan kinerja polisi dalam kasus tewasnya sahabat kami, Kenzha," tegas Emon.

"Sudah hampir tiga minggu kasus ini bergulir, namun polisi belum bisa menentukan siapa tersangka dalam kasus ini. Ini sangat aneh," imbuhnya.

Kasus ini terus menjadi perhatian publik, dan pihak kepolisian berjanji untuk terus bekerja keras mengungkap kebenaran di balik kematian Kenzha Ezra Walewangko.