Situs PINTAR BI Kewalahan Tangani Lonjakan Pengguna di Hari Pertama Penukaran Uang Baru

Bank Indonesia (BI) kembali membuka layanan penukaran uang baru melalui platform digital PINTAR BI, sebuah inisiatif yang bertujuan memfasilitasi masyarakat dalam memperoleh uang pecahan baru menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025. Program bertajuk "Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2025" ini menawarkan kuota sebanyak 254.800 dan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yang mencakup wilayah Pulau Jawa, dimulai pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, dengan 1.505 titik lokasi penukaran yang telah disiapkan.

Pemesanan untuk penukaran uang baru dibuka secara daring mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB. Namun, antusiasme masyarakat yang tinggi justru menimbulkan kendala. Sejak pagi hari, situs PINTAR BI dilaporkan sulit diakses, memicu keluhan dari sejumlah calon penukar uang yang disampaikan melalui platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Beberapa pengguna X mengungkapkan kekecewaan mereka. Akun @pic* misalnya, mempertanyakan apakah situs tersebut sedang dalam pemeliharaan (maintenance) dan menanyakan jam berapa situs dapat diakses kembali. Akun @goa juga mencuitkan perasaan kecewanya karena telah bersiap untuk proses pendaftaran, namun situs PINTAR BI justru mengalami error saat diakses. Ungkapan kekecewaan ini mencerminkan harapan besar masyarakat untuk dapat memanfaatkan layanan penukaran uang baru ini.

Menanggapi keluhan yang beredar, Bank Indonesia melalui akun resminya memberikan penjelasan bahwa situs PINTAR BI sedang memproses lonjakan permintaan akses yang sangat tinggi. Pihak BI meminta pengertian masyarakat dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Respon cepat dari BI ini menunjukkan keseriusan dalam menanggapi keluhan dan berupaya memberikan solusi terbaik bagi masyarakat.

Berikut poin-poin penting dari kendala PINTAR BI:

  • Lonjakan Pengguna: Permintaan akses yang sangat tinggi menyebabkan situs sulit diakses.
  • Keluhan Masyarakat: Pengguna media sosial X menyampaikan kekecewaan atas kendala akses.
  • Respons BI: Bank Indonesia memberikan penjelasan dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan.

Kompas.com telah berupaya menghubungi Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai permasalahan ini. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada respons yang diterima.

Insiden ini menjadi catatan penting bagi Bank Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas dan stabilitas infrastruktur digital PINTAR BI. Antisipasi terhadap lonjakan pengguna, terutama pada momen-momen khusus seperti periode penukaran uang baru menjelang hari raya, menjadi krusial untuk memastikan kelancaran dan kemudahan akses bagi masyarakat. Ke depan, diharapkan BI dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, sehingga layanan PINTAR BI dapat berfungsi optimal dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif.