Premanisme Berujung Bui: 'Jagoan Cikiwul' Dibekuk Usai Viral Memalak Perusahaan di Bekasi

Aksi Premanisme di Bekasi Berujung Penangkapan:

Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota berhasil meringkus seorang pria berinisial S, yang dikenal dengan julukan 'Jagoan Cikiwul', atas dugaan pemerasan terhadap sebuah perusahaan di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi. Penangkapan ini dilakukan setelah S sempat melarikan diri hingga ke Sukabumi, Jawa Barat, pasca-viralnya video aksinya di media sosial.

Kasus ini bermula ketika S mendatangi sebuah perusahaan industri plastik pada Senin, 17 Maret lalu. Dengan membawa proposal pengajuan dana 'partisipasi' untuk kegiatan buka bersama, S berusaha menemui pimpinan perusahaan. Namun, karena gagal bertemu, ia melampiaskan kekesalannya dengan memarahi petugas keamanan (satpam) perusahaan. Aksi intimidasi inilah yang kemudian terekam kamera amatir dan menyebar luas di dunia maya, memicu reaksi keras dari warganet.

Intimidasi dan Pengancaman:

Dalam video yang viral, S terlihat marah-marah dan memaksa satpam untuk mempertemukannya dengan petinggi perusahaan. Ia bahkan memperkenalkan diri sebagai 'Jagoan Cikiwul' yang menguasai wilayah tersebut, sambil mengancam akan mengerahkan massa jika permintaannya tidak dipenuhi. Arogansi S terekam jelas saat ia mengatakan:

"Elu makan berak di sini lu nggak ngehargain gue. Elu kalo pengin tau, gue jagoan yang megang Cikiwul nih, gue nih. Massa gue banyak di sini, kalau gue tutup jalan di depan, nggak bisa gerak!"

Satpam perusahaan, yang berusaha menjelaskan prosedur yang berlaku, tampak ketakutan dan khawatir akan kehilangan pekerjaannya akibat kejadian tersebut.

Dalih Proposal Buka Bersama:

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, tersangka S datang dengan dalih meminta sumbangan untuk kegiatan berbagi takjil dan buka bersama selama bulan Ramadhan. Modus ini diduga digunakan untuk menutupi praktik pemerasan yang sebenarnya. Binsar menjelaskan bahwa S tidak hanya melakukan pengancaman secara verbal, tetapi juga mengancam akan membawa massa dalam jumlah besar jika permintaannya tidak dipenuhi.

Reaksi Polda Metro Jaya:

Menanggapi kasus ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas segala bentuk premanisme. Penangkapan 'Jagoan Cikiwul' ini merupakan bukti komitmen Polri dalam menjaga keamanan investasi dan kegiatan ekonomi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Kecepatan Polres Metro Bekasi Kota merupakan bentuk komitmen Polri untuk masyarakat. Polda Metro Jaya berkomitmen memastikan keamanan berinvestasi dan bekerja di Indonesia," ujar Kombes Ade Ary.

Penyebaran Video dan Kecurigaan Internal:

Terungkap bahwa video aksi 'Jagoan Cikiwul' direkam oleh seorang teman S berinisial M, yang kemudian menyebarkannya di grup WhatsApp internal organisasi masyarakat (ormas). Penyebaran video inilah yang kemudian memicu viralnya kasus ini di media sosial. Akibatnya, antar-anggota ormas tersebut saling curiga, menduga adanya pengkhianat yang sengaja membocorkan video tersebut ke publik.

Imbauan dan Penegasan Hukum:

Kasus 'Jagoan Cikiwul' ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak takut melaporkan segala bentuk tindakan premanisme dan pemerasan kepada pihak kepolisian. Polri berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan menindak tegas para pelaku kejahatan demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi investasi dan kegiatan ekonomi yang sah.