Penahanan Imamoglu Picu Gelombang Protes dan Kecaman di Turki: Oposisi Sebut 'Kudeta'
Penahanan Imamoglu Picu Gelombang Protes dan Kecaman di Turki: Oposisi Sebut 'Kudeta'
Penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, oleh pihak berwenang Turki telah memicu gelombang protes luas dan kecaman keras dari berbagai pihak, terutama dari kubu oposisi. Imamoglu, yang dianggap sebagai rival politik utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, ditahan atas dugaan kasus korupsi, sebuah langkah yang oleh oposisi utama, Partai Rakyat Republik (CHP), dianggap sebagai 'kudeta'.
Penahanan Imamoglu dilakukan setelah serangkaian peristiwa kontroversial, termasuk penggerebekan polisi di kediamannya dan pencabutan gelar sarjananya oleh Universitas Istanbul. Pencabutan gelar sarjana ini dianggap bermotif politik, mengingat persyaratan kualifikasi pendidikan tinggi bagi calon presiden di Turki. Pihak kejaksaan umum Istanbul menyatakan bahwa penahanan Imamoglu terkait dengan berbagai tuduhan, termasuk penyuapan, pemerasan, dan kepemimpinan dalam 'organisasi kriminal'. Kantor berita Anadolu juga melaporkan bahwa Imamoglu sedang diselidiki atas dugaan membantu kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Reaksi Oposisi dan Masyarakat
Pemimpin CHP, Ozgur Ozel, mengutuk keras penahanan Imamoglu, menyebutnya sebagai 'upaya kudeta terhadap presiden kita berikutnya'. Ia menuduh aparat menggunakan kekerasan untuk menggantikan keinginan rakyat. Pernyataan serupa juga datang dari para pendukung Imamoglu yang turun ke jalan untuk melakukan aksi protes. Mereka mengutuk penahanan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan tidak demokratis.
Tindakan Pemerintah dan Pembatasan
Menanggapi gelombang protes yang semakin meluas, pemerintah Turki mengambil sejumlah tindakan pembatasan, termasuk melarang semua aksi protes hingga 23 Maret. Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengumumkan bahwa otoritas telah mengidentifikasi ratusan akun media sosial yang dianggap menyebarkan 'postingan provokatif yang memicu kejahatan dan kebencian'. Selain itu, pemerintah juga dilaporkan menutup akses ke beberapa platform media sosial dan menyita perusahaan konstruksi yang terkait dengan Imamoglu.
Bentrokan dan Tindakan Represif
Aksi protes tetap berlanjut meskipun larangan telah diberlakukan. Bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian terjadi di beberapa lokasi, termasuk di alun-alun yang telah dipasangi barikade. Polisi dilaporkan menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa. Ribuan demonstran, sebagian besar mahasiswa, meneriakkan slogan-slogan yang menentang Erdogan.
Daftar Tuduhan yang Ditujukan Kepada Imamoglu
Berikut adalah daftar tuduhan yang ditujukan kepada Imamoglu menurut pernyataan dari kantor kejaksaan umum Istanbul:
- Penyuapan
- Pemerasan
- Memimpin sebuah 'organisasi kriminal'
- Dugaan membantu kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang
Dampak dan Implikasi
Penahanan Imamoglu telah menciptakan ketegangan politik yang signifikan di Turki. Insiden ini memicu kekhawatiran tentang independensi sistem peradilan dan potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah. Gelombang protes dan kecaman yang meluas menunjukkan adanya ketidakpuasan yang mendalam di kalangan masyarakat Turki terhadap pemerintahan Erdogan. Perkembangan ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada konstelasi politik Turki menjelang pemilihan mendatang.