Eskalasi Konflik Gaza: Serangan Israel Merenggut Nyawa Belasan Warga Sipil, Pengungsian Massal Diperintahkan

Meningkatnya Korban Sipil dalam Serangan Israel di Gaza

Konflik antara Israel dan kelompok bersenjata di Gaza kembali memanas, ditandai dengan serangkaian serangan udara yang merenggut nyawa warga sipil dan memaksa ribuan lainnya mengungsi. Serangan terbaru yang dilancarkan Israel menyebabkan sedikitnya 11 orang tewas, menambah daftar panjang korban sipil dalam konflik yang berkepanjangan ini.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan yang terjadi sebelum fajar pada hari Jumat menewaskan tiga orang. Sementara itu, delapan orang lainnya kehilangan nyawa dalam serangan siang hari, enam di antaranya di Kota Gaza dan dua di Abassan, wilayah selatan Gaza. Serangan ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, yang telah menderita akibat blokade selama bertahun-tahun.

Militer Israel mengeluarkan peringatan kepada penduduk di tiga wilayah Gaza selatan – al-Salatin, al-Karama, dan al-Awda – untuk segera mengungsi sebelum serangan lebih lanjut. Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengklaim bahwa kelompok bersenjata kembali menembakkan roket dari wilayah berpenduduk dan memerintahkan warga sipil untuk mengungsi ke selatan menuju tempat perlindungan yang telah ditentukan.

Klaim Israel dan Tanggapan dari Gaza

Israel mengklaim telah berhasil mencegat dua proyektil yang ditembakkan dari Gaza utara pada hari Jumat sore, setelah sirene serangan udara berbunyi di kota Ashkelon, Israel selatan. Militer Israel menyatakan bahwa Angkatan Udara Israel (IAF) berhasil mencegat kedua proyektil tersebut.

Situasi di Gaza tetap tegang dan tidak pasti. Serangan udara Israel dan peluncuran roket dari Gaza terus berlanjut, menciptakan siklus kekerasan yang sulit dihentikan. Komunitas internasional menyerukan de-eskalasi segera dan gencatan senjata untuk melindungi warga sipil dan mencegah krisis kemanusiaan yang lebih besar.