Negara Hadir: Pemerintah Proaktif Bantu Pemulihan Dokumen WNI Korban Kecelakaan Maut di Arab Saudi
Pemerintah Sigap Urus Dokumen WNI Korban Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah bergerak cepat menindaklanjuti kecelakaan tragis yang menimpa rombongan jemaah umrah asal Indonesia di Wadi Qudeid, Arab Saudi. Kebakaran hebat yang melanda bus dan jeep dalam insiden tersebut tak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghanguskan dokumen-dokumen penting milik para korban, termasuk paspor.
"Dokumen perjalanan para jemaah, termasuk paspor, habis terbakar dalam kecelakaan tersebut. Ini menjadi prioritas kami untuk segera memfasilitasi penggantian dokumen agar mereka dapat kembali ke tanah air," tegas Konsul Jenderal RI Jeddah, Yusron Ambari, dalam konferensi pers virtual, Jumat (21/3/2025).
Pemerintah Indonesia, melalui KJRI Jeddah, mengambil langkah-langkah proaktif untuk membantu para korban dan keluarga yang terdampak:
- Pengurusan Dokumen Perjalanan Darurat: KJRI Jeddah tengah berkoordinasi intensif dengan otoritas terkait di Arab Saudi untuk mempercepat proses penerbitan dokumen pengganti bagi para jemaah yang kehilangan paspor. Ini krusial agar mereka dapat segera kembali ke Indonesia setelah mendapatkan penanganan medis yang memadai atau menyelesaikan urusan terkait pemakaman.
- Koordinasi Identifikasi Korban: Tim KJRI terus berkomunikasi erat dengan otoritas Kerajaan Arab Saudi yang bertanggung jawab atas identifikasi jenazah. Informasi terbaru mengenai identitas korban meninggal akan segera disampaikan kepada pihak keluarga di Indonesia.
- Pendampingan Korban Luka: KJRI memantau secara seksama perkembangan kondisi para korban luka yang masih menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi. Pendampingan diberikan untuk memastikan mereka mendapatkan pelayanan medis terbaik dan dukungan psikologis yang dibutuhkan.
- Fasilitasi Komunikasi dengan Keluarga: KJRI menjadi jembatan komunikasi antara keluarga korban di Indonesia dengan pihak-pihak terkait di Arab Saudi, termasuk otoritas setempat, rumah sakit, dan penyelenggara umrah. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada keluarga serta membantu mereka dalam mengambil keputusan penting.
- Koordinasi dengan Travel dan Muassasah: KJRI menjalin komunikasi aktif dengan pihak travel dan muassasah (penyelenggara umrah lokal) untuk memastikan rombongan jemaah yang selamat dapat melanjutkan ibadah umrah mereka dengan lancar. Pihak travel bertanggung jawab untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada para jemaah selama berada di Arab Saudi.
Yusron Ambari menekankan pentingnya memilih travel umrah yang resmi dan terpercaya untuk menghindari risiko dan mendapatkan jaminan perlindungan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ia mencontohkan perbedaan signifikan dalam penanganan kasus antara jemaah yang menggunakan jasa travel resmi dengan mereka yang memilih umrah backpacker.
"Kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dan memilih travel umrah yang terdaftar resmi. Hal ini penting untuk memastikan adanya jaminan pengurusan dan perlindungan jika terjadi musibah seperti ini. Kasusnya akan berbeda jika dibandingkan dengan umrah backpacker yang seringkali tidak memiliki jaminan yang jelas," jelasnya.
Kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB di Wadi Qudeid, Arab Saudi, melibatkan sebuah bus dan jeep yang hangus terbakar. Hingga saat ini, dilaporkan enam WNI meninggal dunia dalam insiden tersebut, termasuk anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, Eny Soedarwati, dan Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo, Dian Novita.
Selain itu, tiga WNI lainnya mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit. Mereka adalah Fabian R Respati (14) yang mengalami luka bakar serius, Ahsantu Dhonni Ghazali (55) yang mengalami retak tulang, dan M Nawawi (22) yang juga mengalami retak tulang. Proses identifikasi jenazah masih terus dilakukan oleh otoritas Arab Saudi.