Tergiur Janji Manis di Medsos, IRT di Gowa Jadi Korban Penipuan Umrah Bodong
Impian Umrah Berujung Nestapa: Warga Gowa Tertipu Paket Murah di Media Sosial
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kembali mencatat kasus penipuan berkedok umrah murah. Kali ini, seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Ratna (41) menjadi korban setelah tergiur iklan yang beredar di media sosial. Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap iming-iming harga miring yang kerap kali disebarkan melalui platform daring.
Ratna, melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Gowa pada Kamis, 20 Maret 2025. Kejadian bermula ketika Ratna melihat iklan promosi umrah bersubsidi dengan harga yang sangat menggiurkan, yaitu Rp 16.000.000. Iklan tersebut diposting oleh DP, seorang tokoh publik yang saat itu diketahui mencalonkan diri sebagai walikota Palopo.
"Awalnya saya memang mengagumi dia (DP) dan sering mengikuti aktivitasnya di media sosial. Kebetulan saat itu dia memposting iklan umrah murah, jadi saya langsung tertarik," ujar Ratna kepada awak media di Mapolres Gowa.
Karena kepercayaan dan ketertarikan tersebut, Ratna langsung menghubungi pihak travel umrah yang diklaim milik DP. Ia kemudian melakukan transfer sejumlah uang ke rekening pribadi DP, dengan dijanjikan akan diberangkatkan umrah pada bulan Januari 2025. Menurut penuturan Ratna, DP meyakinkan bahwa kuota terbatas dan keberangkatan akan segera dilaksanakan.
Namun, kenyataan berkata lain. Setelah DP gagal dalam pemilihan walikota Palopo, janji keberangkatan umrah tak kunjung terealisasi. Ratna kemudian mencoba meminta pengembalian uang yang telah ditransfer, namun hanya mendapatkan janji-janji palsu. Bahkan, DP disebut telah memblokir nomor telepon Ratna.
"Saya sudah berulang kali meminta uang saya kembali, tapi selalu dijanjikan akan diselesaikan minggu depan. Bahkan, nomor telepon saya sudah diblokir," ungkap Ratna dengan nada kecewa.
Merasa menjadi korban penipuan, Ratna akhirnya memutuskan untuk melaporkan DP ke pihak berwajib. Laporan tersebut langsung ditanggapi oleh pihak kepolisian Polres Gowa.
Iptu Irham, selaku Kanit Tipiter Reskrim Polres Gowa, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan penyelidikan atas laporan yang diajukan oleh Ratna.
"Setiap laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan akan kami tindak lanjuti. Ini merupakan tugas kami sebagai aparat kepolisian untuk memberikan perlindungan dan keadilan bagi masyarakat," tegas Iptu Irham.
Kasus yang menimpa Ratna ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap tawaran umrah murah yang beredar di media sosial. Sebaiknya, masyarakat melakukan riset dan verifikasi terhadap kredibilitas travel umrah sebelum melakukan transaksi. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming harga murah yang tidak masuk akal.
Tips Menghindari Penipuan Umrah Murah:
- Periksa Legalitas Travel: Pastikan travel umrah memiliki izin resmi dari Kementerian Agama.
- Cek Reputasi Travel: Cari tahu reputasi travel melalui ulasan online atau testimoni dari jamaah lain.
- Waspadai Harga Terlalu Murah: Harga umrah yang terlalu murah patut dicurigai.
- Jangan Transfer ke Rekening Pribadi: Transfer dana hanya ke rekening perusahaan travel.
- Simpan Bukti Transaksi: Simpan semua bukti transaksi, seperti bukti transfer dan perjanjian.
- Laporkan Jika Ada Kejanggalan: Jika menemukan kejanggalan, segera laporkan ke pihak berwajib atau Kementerian Agama.
Informasi Tambahan:
Pemilihan walikota Palopo pada tahun 2024 lalu dimenangkan oleh pasangan Trisah Tahir dan Akhmad Syarifuddin. Namun, hasil pemilihan tersebut sempat diwarnai sengketa Pilkada yang berujung pada pemungutan suara ulang (PSU) akibat adanya dugaan pemalsuan ijazah yang melibatkan Trisah Tahir.