Banjir di Legok, Jambi, Picu Krisis Kesehatan: Warga Terjangkit Diare dan Gatal-gatal Akibat Air Tercemar
Banjir di Legok, Jambi: Warga Hadapi Ancaman Kesehatan Akibat Air Tercemar
Banjir yang melanda Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, terus menimbulkan dampak yang signifikan bagi kehidupan warga. Lebih dari sekadar merendam rumah, banjir dengan ketinggian mencapai dua meter ini juga memicu krisis kesehatan. Air yang telah terkontaminasi menjadi penyebab utama munculnya berbagai penyakit di kalangan masyarakat terdampak.
Muhammad, Ketua RT 30, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini. "Air sudah mencemari segalanya, warga banyak yang mengeluh gatal-gatal. Selain itu, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) juga meningkat, dan yang paling mengkhawatirkan adalah kasus diare," ujarnya saat ditemui di lokasi banjir, Jumat (21/3/2025).
Kondisi ini diperparah dengan kesulitan warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Aktivitas normal terhambat total karena banjir. Untuk keluar rumah atau sekadar membeli kebutuhan pokok, warga terpaksa menggunakan perahu sampan. Kendaraan pribadi tidak dapat digunakan dan harus diparkir di tempat yang lebih tinggi dan aman dari genangan air.
Syaid, salah seorang warga terdampak, menambahkan tantangan lain yang dihadapi. "Mengeringkan pakaian saja jadi masalah besar. Hujan terus-menerus, jadi butuh waktu berhari-hari untuk pakaian benar-benar kering," keluhnya. Keterbatasan akses air bersih dan sanitasi yang layak semakin memperburuk situasi.
Warga Legok kini hanya bisa berharap agar banjir segera surut. Mereka merindukan kehidupan normal, dapat kembali ke rumah masing-masing, dan beraktivitas seperti sedia kala. Namun, tanpa penanganan yang tepat terhadap masalah air bersih dan sanitasi, ancaman penyakit akan terus menghantui.
Dampak Banjir Lebih Luas dari Sekadar Kerugian Materi
Banjir di Legok bukan hanya sekadar masalah kerugian materi. Krisis kesehatan yang ditimbulkan menunjukkan dampak yang lebih mendalam terhadap kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain:
- Penyediaan Air Bersih: Distribusi air bersih harus diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk menjamin kualitas air bersih yang didistribusikan.
- Sanitasi yang Layak: Fasilitas sanitasi darurat, seperti toilet umum, harus segera dibangun untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Pelayanan Kesehatan: Tim medis harus diterjunkan ke lokasi banjir untuk memberikan pelayanan kesehatan secara berkala dan memantau perkembangan penyakit di kalangan warga.
- Pencegahan Banjir: Jangka panjang, pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi terhadap sistem drainase dan tata ruang wilayah untuk mencegah banjir serupa di masa depan.
Bantuan kemanusiaan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan juga sangat dibutuhkan oleh warga terdampak. Solidaritas dan kepedulian dari berbagai pihak akan sangat berarti bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan.