Teror Proposal Berujung Penangkapan: 'Jagoan Cikiwul' Dicokok Polisi Akibat Pemerasan Berkedok Buka Bersama

Aparat kepolisian berhasil meringkus seorang pria berinisial DS, yang dikenal sebagai 'jagoan Cikiwul', atas dugaan tindak pemerasan yang dilakukan terhadap sejumlah perusahaan di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi. Penangkapan ini merupakan respons cepat pihak kepolisian terhadap viralnya video intimidasi yang dilakukan DS terhadap seorang petugas keamanan (sekuriti) perusahaan.

Kasus ini bermula dari aksi DS yang secara sistematis menyebarkan proposal permohonan dana ke berbagai perusahaan di wilayah Bantargebang sejak tanggal 3 Maret 2025. Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, mengungkapkan bahwa proposal tersebut berkedok permintaan sumbangan untuk kegiatan bagi-bagi takjil dan buka bersama selama bulan Ramadan.

"Mereka menyadari bahwa pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) tidak diperbolehkan, sehingga dalam proposal tersebut dinarasikan untuk kegiatan bagi takjil dan buka bersama," ujar Kompol Binsar dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/3/2025).

Namun, modus operandi DS tidak berhenti pada sekadar pengajuan proposal. Ia diduga melakukan intimidasi dan pengancaman terhadap petugas keamanan perusahaan sebagai upaya untuk menindaklanjuti proposal yang telah diajukan. DS bahkan mengancam akan mendatangkan massa dalam jumlah besar jika permintaannya tidak dipenuhi.

"Tersangka melakukan pengancaman dengan mengaku sebagai 'jagoan Cikiwul'. Ia juga mengklaim memiliki banyak massa yang siap dikerahkan sewaktu-waktu," lanjut Kompol Binsar.

Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menambahkan bahwa penangkapan DS dilakukan di wilayah Sukabumi setelah video aksinya viral di media sosial. Saat ini, DS telah diamankan di Polres Metro Bekasi Kota untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

"Pelaku inisial DS alias D sudah diamankan," tegas Kombes Ade Ary.

Polda Metro Jaya menegaskan tidak akan mentolerir segala bentuk premanisme dan akan menindak tegas para pelaku yang meresahkan masyarakat. Penangkapan DS menjadi bukti komitmen Polri dalam memberantas aksi premanisme.

"Penangkapan pelaku adalah wujud komitmen Polri dalam upaya menindak premanisme. Kami ingatkan, tidak ada ruang bagi pelaku premanisme," pungkas Kombes Ade Ary.

Dalam video yang beredar, terlihat DS bersama seorang rekannya mendatangi sebuah perusahaan dan terlibat adu mulut dengan petugas keamanan. DS tampak marah dan bersikeras ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan untuk membahas permohonan dana tersebut. Bahkan, petugas keamanan sempat menawarkan uang pribadinya untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun DS menolak.

Berikut kutipan percakapan yang terekam dalam video:

DS: "Gue nggak mau, itu duit lu, gue mau pimpinan lu ke sini!" Sekuriti: "Jangan gitu, saya yang kerja di sini, Pak." DS: "Kalau lu kerja di sini, sampein. Ini amanah loh!" Sekuriti: "Udah saya sampein, saya juga amanah, Pak."

Dalam perdebatan yang semakin memanas, DS memperkenalkan dirinya sebagai 'jagoan Cikiwul' yang menguasai wilayah tersebut. Ia bahkan mengklaim memiliki kekuatan untuk melumpuhkan aktivitas di kawasan itu jika keinginannya tidak dipenuhi.

DS: "Elu makan berak di sini, lu nggak ngehargain gue. Elu kalau pengin tahu, gue jagoan yang megang Cikiwul nih, gue nih. Massa gue banyak di sini. Kalau gue tutup jalan di depan, nggak bisa gerak!" Sekuriti: "Ya gimana, kita kan sesuai prosedur juga, Pak."

Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk tidak takut melaporkan segala bentuk tindakan premanisme kepada pihak berwajib. Polri juga mengimbau kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak memberikan ruang bagi praktik pemerasan dengan modus apapun.