Aksi Rebalancing FTSE Russell dan Sentimen Global Tekan IHSG ke Zona Merah
IHSG Anjlok Akibat Tekanan Rebalancing FTSE dan Sentimen Global
Pada perdagangan Jumat (21/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami tekanan signifikan dan ditutup di zona merah. Penurunan ini sejalan dengan sentimen negatif yang melanda pasar saham Asia secara umum. IHSG tercatat merosot 2,00 persen atau setara dengan 127,93 poin, berakhir di level 6.253,74. Indeks LQ45, yang menjadi tolok ukur bagi saham-saham berkapitalisasi besar, juga mengalami penurunan tajam sebesar 3,14 persen atau 22,30 poin, dan bertengger di posisi 687,90.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menjelaskan bahwa pelemahan IHSG dipicu oleh kombinasi faktor eksternal dan internal. Di level global, kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) dan kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) membebani sentimen investor. Data ekonomi AS terbaru menunjukkan peningkatan klaim pengangguran, yang mengindikasikan adanya perlambatan dalam pasar tenaga kerja. Selain itu, sikap The Fed yang masih enggan untuk memangkas suku bunga juga menambah ketidakpastian di pasar.
Di kawasan Asia, investor masih menanti kejelasan dari pemerintah Tiongkok terkait langkah-langkah untuk mendorong konsumsi domestik dan menstabilkan sektor properti yang tengah lesu. Ketidakpastian ini membuat investor cenderung menghindari aset-aset berisiko, termasuk saham.
Dari dalam negeri, tekanan terhadap IHSG diperparah oleh aksi rebalancing indeks FTSE Russell. Aksi ini memaksa sejumlah manajer investasi untuk menyesuaikan portofolio mereka, yang berdampak pada pergerakan saham-saham yang masuk dan keluar dari indeks tersebut. Penurunan harga saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga turut berkontribusi terhadap pelemahan IHSG. Sentimen negatif terhadap saham BUMN dipicu oleh proses inbreng Danantara yang ditargetkan selesai pada akhir Maret 2025. Investor cenderung bersikap hati-hati menjelang proses tersebut, mengingat potensi dampak terhadap kinerja dan valuasi saham BUMN.
Pemerintah melalui Kementerian BUMN tengah menyusun Peraturan Pemerintah (PP) yang akan mengatur pengalihan saham BUMN ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Regulasi ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan aset-aset BUMN.
Performa Sektoral dan Data Perdagangan
Seluruh sektor dalam Indeks Sektoral IDX-IC mengalami pelemahan pada perdagangan hari Jumat. Sektor keuangan mencatat penurunan terdalam, yakni sebesar 4,31 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non-primer dan primer yang masing-masing turun 4,13 persen dan 2,68 persen.
Berikut adalah data perdagangan saham pada hari Jumat:
- Frekuensi perdagangan: 1,208 juta kali transaksi
- Volume saham yang diperdagangkan: 14,24 miliar lembar saham
- Nilai transaksi: Rp 15,81 triliun
- Saham naik: 143 saham
- Saham turun: 512 saham
- Saham stagnan: 302 saham
Kondisi Bursa Asia Lainnya
Mayoritas bursa saham di kawasan Asia juga mengalami pelemahan pada hari Jumat. Indeks Nikkei di Tokyo turun 0,20 persen, indeks Shanghai di Tiongkok melemah 1,29 persen, dan indeks Straits Times di Singapura turun 0,18 persen. Sementara itu, indeks Kuala Lumpur di Malaysia berhasil mencatat kenaikan tipis sebesar 0,09 persen.
Secara keseluruhan, IHSG masih berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut seiring dengan sentimen global dan domestik yang belum menunjukkan perbaikan signifikan. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan faktor risiko sebelum mengambil keputusan investasi.