Bahlil Lahadalia: Modal Finansial Penting bagi Politisi, Hindari Jadi 'Karyawan Politik'

Bahlil Lahadalia: Modal Finansial Penting bagi Politisi, Hindari Jadi 'Karyawan Politik'

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan pandangan menarik mengenai pentingnya kemandirian finansial bagi individu yang ingin berkiprah di dunia politik. Dalam sebuah acara safari Ramadhan yang diadakan di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, Bahlil menekankan bahwa memiliki fondasi ekonomi yang kuat sebelum terjun ke politik dapat menghindarkan seseorang dari risiko menjadi sekadar "karyawan politik".

"Sebelum saya masuk di politik, saya menjadi pengusaha. Jadi, kalau mau masuk politik, saran saya, disarankan tapi tidak diwajibkan, punya rezeki dulu. Kalau politisi (politikus) belum punya rezeki, nanti hati-hati kalian jadi karyawan politik," Ujar Bahlil pada acara tersebut (21/3/2025).

Bahlil menjelaskan bahwa politisi yang ideal adalah mereka yang memiliki idealisme dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Untuk mewujudkan hal tersebut, kemandirian finansial menjadi modal penting agar politisi tidak mudah terombang-ambing oleh kepentingan sesaat atau tekanan dari pihak-pihak tertentu.

Pengalaman sebagai Pengusaha Membentuk Karakter Politik Bahlil

Sebelum memasuki dunia politik praktis, Bahlil Lahadalia dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dengan berbagai lini bisnis, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi. Ia merupakan pemilik PT Rifa Capital, sebuah holding company yang menaungi sejumlah perusahaan.

Keterlibatannya dalam dunia usaha juga tercermin dari keaktifannya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), di mana ia menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi periode 2015-2019. Pengalaman sebagai pengusaha inilah yang diyakini Bahlil telah membentuk karakternya sebagai seorang politisi yang mandiri dan memiliki visi yang jelas.

Menjadi Politisi Ideal: Mandiri Secara Finansial dan Berpegang pada Idealisme

Bahlil juga menekankan pentingnya mentalitas "tangan di atas" dalam berpolitik, yang berarti memberikan lebih banyak daripada menerima. Menurutnya, dengan memiliki kemandirian finansial, seorang politisi dapat lebih fokus pada pengabdian kepada masyarakat dan negara tanpa harus terbebani oleh kepentingan pribadi atau kelompok.

"Ya memang sebaik-baiknya orang dalam agama itu harus tangannya di atas daripada tangannya di bawah," kata Bahlil.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga memberikan motivasi kepada para santri untuk tidak takut bermimpi menjadi pengusaha. Ia meyakini bahwa setiap orang memiliki potensi untuk sukses dalam dunia usaha asalkan memiliki kemauan dan kerja keras.

"Dan pertanyaannya adalah, apakah anak-anakku semua bisa menjadi pengusaha? Jawaban saya, Insya Allah 100 persen bisa," ujar Bahlil.

Pernyataan Bahlil ini memicu diskusi tentang peran uang dalam politik. Sebagian pihak mungkin berpendapat bahwa uang tidak seharusnya menjadi faktor penentu dalam karier politik. Namun, Bahlil menekankan bahwa kemandirian finansial dapat membantu politisi untuk tetap idealis dan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat.

Dengan terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029, diharapkan partai berlambang pohon beringin ini dapat semakin solid dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara.

Daftar Pengalaman Bahlil Lahadalia

  • Ketua Umum Partai Golkar (2024-2029)
  • Pemilik PT Rifa Capital
  • Ketua Umum BPP Hipmi (2015-2019)
  • Pengusaha di berbagai sektor (perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, konstruksi)