Presiden Prabowo Intensifkan Inklusi Keuangan, Panggil Pimpinan Bank BUMN dan Pejabat Tinggi Ekonomi ke Istana
Presiden Prabowo Fokus Perluas Akses Keuangan, Kumpulkan Para Pemimpin Ekonomi di Istana
Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan inklusi keuangan di Indonesia dengan mengadakan pertemuan penting di Istana Kepresidenan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para tokoh kunci dalam bidang ekonomi dan perbankan, menandakan keseriusan pemerintah dalam upaya memperluas akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sejumlah pejabat tinggi negara turut hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. Kehadiran mereka mencerminkan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai lembaga pemerintah terkait untuk mencapai tujuan inklusi keuangan yang lebih luas.
Selain para pejabat tinggi, para direktur utama bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga diundang untuk berpartisipasi dalam diskusi strategis ini. Di antara para pemimpin perbankan yang hadir adalah Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu, Direktur Utama BRI Sunarso, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dan Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar. Keterlibatan langsung dari para pemimpin bank BUMN ini menggarisbawahi peran penting sektor perbankan dalam mewujudkan inklusi keuangan di seluruh negeri.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pertemuan tersebut secara khusus membahas mengenai keuangan inklusif, terutama terkait dengan upaya mempermudah pembukaan rekening bank bagi masyarakat luas. Inisiatif ini sejalan dengan agenda pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan formal.
Uji Coba Penyaluran Bansos dengan Sistem Govtech
Langkah strategis ini terkait erat dengan rencana pemerintah untuk melakukan uji coba penyaluran bantuan sosial (bansos) menggunakan teknologi sistem government technology (govtech) yang dijadwalkan pada Januari 2026. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyampaikan bahwa penyaluran bansos di masa depan akan dilakukan melalui rekening bank yang dimiliki oleh setiap keluarga.
"Presiden (Prabowo) memerintahkan juga untuk segera dikerjakan agar semua penduduk kita keluarga dapat bank account karena memang Januari (2026) kita akan mulai mengetes mengenai Govtech dengan bantuan sosial (bansos) langsung sehingga targeted bisa dicapai," ujar Luhut dalam sebuah konferensi pers.
Manfaat Inklusi Keuangan
Inklusi keuangan memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi kesenjangan sosial. Dengan memiliki akses ke layanan keuangan formal, masyarakat dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, berinvestasi dalam pendidikan dan usaha, serta terlindungi dari risiko keuangan yang tidak terduga. Selain itu, inklusi keuangan juga dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penyaluran bantuan sosial, sehingga memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dan memberikan dampak yang maksimal bagi penerima manfaat.
Inisiatif Presiden Prabowo ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan terhadap upaya peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, sehingga memberikan manfaat yang luas bagi seluruh masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.