Erupsi Lewotobi Laki-laki: Korban Luka Bakar Akibat Awan Panas Bertambah, Perawatan Intensif Dilakukan
Dampak Erupsi Lewotobi Laki-laki Meluas: Dua Warga Nurabelen Alami Luka Bakar Serius
FLORES TIMUR - Erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada Kamis (20/3/2025) malam, pukul 22.56 WITA, tidak hanya menyisakan abu vulkanik tebal, tetapi juga korban luka. Terbaru, dua warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura, dilaporkan mengalami luka bakar akibat terpapar awan panas (wedus gembel) saat gunung berapi tersebut meletus.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Heronimus Lamawuran, mengkonfirmasi peningkatan jumlah korban luka bakar ini. Identitas kedua korban adalah Wilibrodus Todo Boli Kwure (65) dan Hendrikus Saran Kwuta (45), keduanya merupakan warga Desa Nurabelen.
"Benar, ada penambahan dua korban luka bakar akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Keduanya saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Lewolaga," ujar Heronimus, Jumat (21/3/2025).
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan Heronimus, Wilibrodus Todo Boli Kwure, pada saat kejadian tengah berada di kebun miliknya. Erupsi yang terjadi secara tiba-tiba membuatnya panik dan berusaha menyelamatkan diri dari pondok tempat ia berlindung. Sayangnya, saat keluar dari pondok, Wilibrodus terkena guguran debu panas yang menyebabkan luka bakar.
"Korban panik saat erupsi terjadi dan berusaha mencari tempat aman. Saat itulah, ia terkena guguran debu dari awan panas dan mengalami luka bakar," jelas Heronimus.
Nasib serupa dialami oleh Hendrikus Saran Kwuta, yang juga merupakan warga Desa Nurabelen. Keduanya kini menjalani perawatan intensif di Puskesmas Lewolaga untuk mendapatkan penanganan medis yang memadai.
Erupsi Dahsyat Lewotobi Laki-laki Guncang Flores Timur
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Kamis malam tercatat sebagai salah satu erupsi terbesar dalam beberapa waktu terakhir. Seismogram mencatat amplitudo maksimum sebesar 47,6 mm dengan durasi kurang lebih 11 menit 9 detik. Kolom abu vulkanik membumbung tinggi hingga mencapai sekitar 8.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal, condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini juga disertai suara ledakan dan gemuruh yang kuat, terdengar hingga Maumere, Larantuka, dan beberapa wilayah lain di Flores Timur.
Berikut adalah rincian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki:
- Waktu Kejadian: Kamis, 20 Maret 2025, pukul 22.56 WITA
- Amplitudo Maksimum: 47,6 mm
- Durasi: 11 menit 9 detik
- Tinggi Kolom Abu: ± 8.000 meter di atas puncak (± 9.584 meter di atas permukaan laut)
- Warna dan Intensitas Kolom Abu: Kelabu hingga hitam, tebal
- Arah Kolom Abu: Barat daya dan barat
- Dampak Suara: Ledakan dan gemuruh terdengar hingga Maumere dan Larantuka
Saat ini, pihak terkait terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti arahan dari petugas. Penanganan korban luka bakar juga menjadi prioritas utama untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warga terdampak erupsi.