Misi Blue Ghost Berakhir: Tangkapan Spektakuler Matahari Terbenam Abadikan Momen Perpisahan di Bulan

Akhir Misi Blue Ghost: Foto Dramatis Matahari Terbenam di Bulan Jadi Kenangan Terakhir

Misi Blue Ghost yang ambisius telah resmi berakhir, meninggalkan warisan berupa data ilmiah berharga dan gambar-gambar memukau dari permukaan Bulan. Sebagai penutup, wahana pendarat ini mengirimkan foto spektakuler matahari terbenam, menjadi 'ucapan selamat tinggal' yang tak terlupakan sebelum menyelesaikan tugasnya.

Diluncurkan oleh Firefly Aerospace pada pertengahan Januari dan mendarat mulus di Mare Crisium pada 2 Maret, Blue Ghost Mission 1 mencatatkan diri sebagai pendaratan komersial pertama yang sukses di Bulan. Selama beroperasi, wahana ini membawa dan mengantarkan 10 muatan sains dan kargo NASA ke wilayah yang dulunya merupakan lahar beku akibat tumbukan asteroid.

Muatan-muatan tersebut, yang merupakan bagian dari program Artemis dan Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA, dirancang untuk mengumpulkan data krusial dan melaksanakan berbagai operasi ilmiah di lingkungan Bulan yang unik. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika Blue Ghost berhasil mengabadikan gerhana Matahari total dari permukaan Bulan, serta serangkaian foto menakjubkan saat Matahari terbenam.

Firefly Aerospace melalui media sosialnya membagikan foto-foto tersebut, menyebutnya sebagai salam perpisahan dari wahana pendarat Blue Ghost. "Matahari terbenam tampak berbeda di Bulan!" tulis mereka, disertai dengan foto-foto yang menampilkan cahaya cakrawala yang muncul di atas permukaan Bulan saat Matahari perlahan menghilang di balik horizon.

Data Berharga dan Demonstrasi Teknologi

Selama menjalankan misinya, Blue Ghost berhasil mengirimkan 119 gigabita data kembali ke Bumi. Data ini sangat berharga bagi para ilmuwan untuk lebih memahami kondisi dan karakteristik Bulan. Selain itu, instrumen-instrumen yang dibawa oleh wahana pendarat ini berhasil melakukan serangkaian demonstrasi sains dan teknologi pertama di dunia, termasuk:

  • Mengaktifkan wahana penjelajah termal bawah permukaan planet robotik terdalam di Bulan.
  • Menggunakan pencitra sinar-X untuk mempelajari interaksi angin Matahari dan medan magnet Bumi.

"Beroperasi di Bulan itu rumit, membawa 10 muatan, lebih banyak dari yang pernah diterbangkan dalam pengiriman CLPS sebelumnya, membuat misi itu jauh lebih mengesankan," kata Joel Kearns, wakil administrator asosiasi untuk eksplorasi di Direktorat Misi Sains NASA.

NASA juga mencatat bahwa misi ini memecahkan rekor sebagai misi komersial terlama di Bulan. Kesuksesan Blue Ghost membuka jalan bagi misi-misi CLPS selanjutnya, yang direncanakan akan mengirimkan lebih dari 50 instrumen ke berbagai lokasi di Bulan.

Daftar Muatan Sains Blue Ghost

Berikut daftar muatan sains yang dibawa oleh Blue Ghost:

  • Lunar Environment Heliospheric X-ray Imager (LEXI)
  • Reconfigurable, Radiation Tolerant Computer System (RadPC)
  • Lunar Magnetotelluric Sounder (LMS)
  • The Lunar Instrumentation for Subsurface Thermal Exploration with Rapidity (LISTER)
  • MoonRanger
  • Miniature Array for a Lunar Spectrometer (MALS)
  • Comet Astrobiology Exploration Sample Return (CAESAR)
  • Science Activity Support Equipment (SASE)
  • Stereo Cameras for Lunar Plume Surface Studies (SCALPSS 1.1)
  • Terrestrial Lunar Environment Monitor (TELEMON)

Dengan berakhirnya misi Blue Ghost, komunitas ilmiah kini menantikan analisis mendalam terhadap data yang telah dikumpulkan, berharap dapat mengungkap lebih banyak misteri tentang Bulan dan membuka jalan bagi eksplorasi ruang angkasa yang lebih ambisius di masa depan.