Antisipasi Kemacetan Mudik, Lanud Atang Sendjaja Terjunkan Helikopter Pemantau di Wilayah Bogor

Lanud Atang Sendjaja Siagakan Helikopter untuk Pantau Arus Mudik Lebaran di Bogor

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Atang Sendjaja meningkatkan kesiapsiagaan dengan menyiapkan helikopter untuk memantau arus mudik di wilayah Bogor, Jawa Barat. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap potensi kemacetan yang kerap terjadi selama periode mudik Lebaran.

Komandan Lanud Atang Sendjaja, Marsma Ferdinand Picaulima, menjelaskan bahwa pengerahan helikopter ini bertujuan untuk memberikan pantauan udara secara real-time terhadap kondisi lalu lintas di jalur-jalur utama yang rawan kemacetan. Informasi yang diperoleh dari pantauan udara ini akan sangat membantu dalam koordinasi dengan instansi terkait, seperti Kepolisian Resor (Polres) Bogor dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengurai kemacetan.

"Kami menjamin pemantauan dari udara terkait dengan jalur-jalur kemacetan. Nanti kita akan siapkan helikopter untuk mendukung," ujar Marsma Ferdinand Picaulima kepada awak media, Jumat (21/3/2025).

Fleksibilitas Penugasan Helikopter Sesuai Kebutuhan

Meskipun Lanud Atang Sendjaja telah menyiapkan sejumlah helikopter, Marsma Ferdinand Picaulima menekankan bahwa jumlah armada yang akan diterjunkan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Hal ini akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Pemkab Bogor, khususnya Bupati Bogor, untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai titik-titik kemacetan yang diprediksi akan terjadi.

"Kita siapkan untuk kebutuhan, berapa yang nanti akan digunakan tergantung kebutuhan dari Pak Bupati (Bogor)," lanjutnya.

Koordinasi intensif juga akan dilakukan dengan Polres Bogor untuk mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan. Informasi dari Polres Bogor akan menjadi dasar dalam menentukan rute penerbangan helikopter pemantau.

Pengerahan helikopter ini tidak serta merta dilakukan setiap hari selama masa mudik Lebaran. Jadwal penerbangan akan disesuaikan dengan dinamika kondisi lalu lintas dan potensi kemacetan yang terjadi. Fleksibilitas ini memungkinkan Lanud Atang Sendjaja untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dan memberikan respons yang efektif terhadap permasalahan lalu lintas.

Penyesuaian Jenis Helikopter dan Jumlah Personel

Jenis helikopter yang akan digunakan dalam operasi pemantauan arus mudik juga akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Lanud Atang Sendjaja memiliki berbagai jenis helikopter dengan kapasitas dan kemampuan yang berbeda-beda. Pemilihan jenis helikopter akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jarak tempuh, kemampuan manuver, dan jumlah personel yang dibutuhkan.

"Kita siapkan semuanya (helikopter). Kita melihat kebutuhannya bagaimana, jumlah personel yang ikut berapa orang, nanti kita akan menyesuaikan supaya efisien," tutur Marsma Ferdinand Picaulima.

Jumlah personel yang akan diterjunkan dalam setiap penerbangan helikopter juga bervariasi, tergantung pada jenis helikopter yang digunakan. Untuk helikopter dengan ukuran standar, biasanya dibutuhkan tujuh hingga delapan personel, termasuk pilot, kopilot, dan teknisi. Sementara itu, untuk helikopter dengan ukuran yang lebih kecil, jumlah personel yang dibutuhkan hanya tiga hingga lima orang.

Kesiapan Lanud Atang Sendjaja dalam mendukung kelancaran arus mudik Lebaran di wilayah Bogor menunjukkan komitmen TNI Angkatan Udara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang dimiliki, Lanud Atang Sendjaja berharap dapat membantu mengurangi kemacetan dan memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman bagi para pemudik.

Daftar Personel Helikopter:

  • Pilot
  • Kopilot
  • Teknisi
  • Personel pendukung lainnya