Ayah di TTS Bunuh Dua Anak Kandung Didorong Cemburu pada Istri

Ayah di TTS Bunuh Dua Anak Kandung Didorong Cemburu pada Istri

Tragedi mengerikan mengguncang Desa Skinu, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Yani Taniu (41), seorang ayah tega menghabisi nyawa dua anak kandungnya sendiri, Sarifa Taniu (14) dan Desika Taniu (4). Peristiwa pembunuhan sadis ini terjadi pada Senin, 3 Maret 2025, di sebuah kebun jagung dan di tepi sungai, berujung pada penangkapan pelaku oleh aparat Kepolisian Resor (Polres) TTS. Yani kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Markas Polres TTS sejak Selasa, 4 Maret 2025, untuk menjalani masa penahanan selama 20 hari ke depan.

Berdasarkan keterangan resmi Kepala Polres TTS, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sigit Harimbawan, motif di balik aksi keji tersebut adalah rasa cemburu yang membuta. Yani merasa istrinya, Lefernia Bobe (39), berniat menikah lagi. Perasaan cemburu ini memuncak ketika keluarga tersebut sedang berada di kebun untuk menjaga tanaman jagung dari hama kera. Suasana memanas ketika Lefernia mengajak Yani dan anak-anaknya mencari udang di sungai yang berdekatan dengan kebun mereka. Di tempat yang bernama Poli inilah tragedi bermula.

Kecurigaan yang tertanam dalam pikiran Yani memuncak. Ia mencurigai ajakan istrinya untuk mencari udang sebagai rencana untuk membunuhnya agar Lefernia dapat menikah lagi. Dalam puncak kemarahannya, Yani melemparkan batu ke arah istrinya. Lefernia, yang ketakutan, berusaha menyelamatkan diri bersama kedua putrinya. Namun, upaya tersebut sia-sia. Yani berhasil menangkap Desika dan dengan kejam membacok kepala anaknya hingga tewas di tempat. Ia kemudian mengejar Sarifa dan melakukan hal yang sama, mengakibatkan anak perempuannya yang lain juga meregang nyawa secara tragis.

Lefernia, dalam kondisi shock dan putus asa, berhasil melarikan diri dan berteriak meminta pertolongan. Teriakannya didengar oleh dua warga setempat, Melkisedek Taloim dan Nikanor Leni, yang segera mendatangi lokasi kejadian. Namun, Yani masih sempat menyerang Nikanor dengan parang, melukai tangan kirinya. Kedatangan warga dan polisi akhirnya berhasil menghentikan aksi brutal Yani dan menangkapnya.

Kedua korban langsung dievakuasi, sementara Nikanor dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Toianas untuk mendapatkan perawatan medis. Meskipun Yani mengaku membunuh kedua putrinya karena cemburu, pihak kepolisian menegaskan akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan tidak ada motif lain yang tersembunyi di balik kasus ini. Proses investigasi akan terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Kronologi Kejadian:

  • Keluarga pergi ke kebun jagung.
  • Pertengkaran terjadi karena cemburu.
  • Istri mengajak mencari udang di sungai.
  • Suami mencurigai rencana pembunuhan.
  • Suami melempar batu ke istri.
  • Istri dan anak berusaha melarikan diri.
  • Suami membunuh kedua anak dengan membacok kepala mereka.
  • Istri meminta tolong.
  • Warga dan polisi menangkap pelaku.

Kondisi Korban dan Saksi:

  • Desika Taniu (4) dan Sarifa Taniu (14) meninggal dunia.
  • Nikanor Leni mengalami luka bacok di tangan kiri.
  • Lefernia Bobe (39) selamat, namun trauma berat.