Gunung Lewotobi Laki-laki: Status Awas Diberlakukan Setelah Erupsi Dahsyat

Gunung Lewotobi Laki-laki dalam Status Awas Setelah Erupsi Eksplosif

Flores Timur, NTT - Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meningkat signifikan, mendorong Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menaikkan status gunung tersebut menjadi Awas (Level IV) pada Kamis (20/3/2025) malam. Keputusan ini diambil menyusul serangkaian erupsi eksplosif dan peningkatan aktivitas seismik yang mengkhawatirkan.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 24 jam, tercatat berbagai jenis gempa yang mengindikasikan aktivitas vulkanik yang tinggi. Data seismik menunjukkan:

  • Gempa Letusan: 13 kali
  • Gempa Embusan: 92 kali
  • Gempa Harmonik: 4 kali
  • Gempa Low Frequency: 8 kali
  • Gempa Vulkanik Dangkal: 1 kali
  • Gempa Vulkanik Dalam: 205 kali
  • Gempa Tektonik Lokal: 10 kali
  • Gempa Tektonik Jauh: 4 kali

Erupsi yang terjadi pada Kamis malam, sekitar pukul 22.56 Wita, menghasilkan bunyi ledakan yang terdengar hingga kota Maumere dan Larantuka. Erupsi ini terekam oleh sejumlah stasiun pemantau gunung api di Flores, mengonfirmasi intensitas dan cakupan aktivitas vulkanik.

Potensi Bahaya dan Rekomendasi

Menurut Wafid, hembusan asap di sekitar kawah menunjukkan tekanan lemah hingga sedang. Sinar api yang terlihat di puncak setelah erupsi mengindikasikan keberadaan material pijar pada kedalaman yang dangkal. Asap yang keluar dari rekahan di sisi barat laut kawah, serta tembusan solfatara di sisi timur laut dan barat daya, menandakan adanya zona alterasi atau zona lemah yang berpotensi menjadi jalur erupsi langsung searah (directed blast) ke arah barat laut, timur laut, dan barat daya.

"Gempa letusan yang masih terekam mengindikasikan masih adanya suplai magma yang berpotensi menjadi erupsi," tegas Wafid. Keberadaan gempa harmonik juga menunjukkan vibrasi akibat pergerakan fluida seperti magma, gas, dan uap air di bawah gunung. Aktivitas aliran fluida magma dari conduit menuju permukaan juga terindikasi dari gempa low frequency yang masih terekam.

Lonjakan signifikan jumlah gempa vulkanik dalam pada tanggal 19-20 Maret 2025, mencapai 205 kejadian dalam satu hari (dibandingkan rata-rata 3-6 kejadian sebelumnya), mengindikasikan peningkatan intensitas aktivitas magma dalam kantong magma gunung api yang sangat cepat. Peningkatan inilah yang memicu erupsi eksplosif.

Badan Geologi menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap peningkatan tiba-tiba jumlah gempa tektonik lokal dan tektonik jauh, terutama gempa tektonik lokal, karena dapat berpengaruh signifikan pada tinggi letusan atau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.