Jembatan Putus Akibat Banjir, Warga Ponorogo Terpaksa Gotong Keranda Seberangi Sungai dengan Bambu

Akses Terputus, Warga Ponorogo Usung Jenazah Seberangi Sungai Pasca-Banjir

PONOROGO, JAWA TIMUR - Sebuah pemandangan memilukan sekaligus mengharukan terjadi di Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Warga setempat terpaksa menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai dengan bantuan bambu, usai jembatan penghubung desa tersebut ambrol diterjang banjir deras. Video kejadian ini pun viral di media sosial, menggambarkan betapa sulitnya kondisi yang dihadapi warga akibat bencana alam.

Menurut keterangan Ketua RT 06 Desa Munggu, Paniran, peristiwa ini terjadi setelah jembatan yang menjadi akses utama bagi empat RT di wilayahnya hancur akibat banjir pada Senin (17/3/2025). Almarhum Saitun (70), warga setempat yang meninggal dunia, harus dimakamkan di seberang sungai. Karena jembatan putus, satu-satunya cara adalah menyeberangi sungai. Kondisi bibir sungai yang tinggi membuat warga berinisiatif menggunakan bambu sebagai alat bantu untuk mengangkat keranda.

"Setelah jembatan putus, alternatif satu-satunya memang lewat sungai. Karena bibir sungainya curam, akhirnya kita pakai bambu untuk mengangkat keranda," ujar Paniran, Jumat (21/3/2025).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Masun, mengkonfirmasi bahwa jembatan tersebut memang ambles akibat banjir, menyebabkan warga dari empat RT di Desa Munggu terisolasi. Pemerintah daerah saat ini tengah berupaya membangun jembatan darurat dari bambu untuk membuka kembali akses bagi warga.

"Benar, jembatannya hanyut terbawa banjir. Saat ini sedang dalam proses pembuatan jembatan darurat," kata Masun melalui pesan singkat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetya, menambahkan bahwa insiden warga mengusung keranda tersebut terjadi pada Rabu (19/3/2025). Meskipun ada jalur alternatif lain, namun jaraknya lebih jauh dan memakan waktu lebih lama. Karena itu, warga memutuskan untuk menyeberangi sungai demi mempercepat proses pemakaman.

"Sebenarnya ada jalan lain, tapi memutar lebih jauh, sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Akhirnya warga menggotong jenazah dengan menyeberangi sungai," jelas Agung.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo berencana membangun jembatan permanen setelah Hari Raya Lebaran. Sebagai solusi sementara, personel BPBD Ponorogo telah membangun jembatan sesek dari bambu agar warga dapat menyeberangi sungai dengan lebih aman.

"Jembatan bambu ini bersifat sementara. Pembangunan jembatan permanen akan dilaksanakan setelah Lebaran," pungkas Agung.

Daftar Upaya Penanganan Sementara:

  • Pembangunan jembatan darurat dari bambu oleh BPBD Ponorogo.
  • Penyediaan jembatan sesek agar warga dapat menyeberang dengan lebih aman.

Rencana Jangka Panjang:

  • Pembangunan jembatan permanen setelah Hari Raya Lebaran.