Jakarta Targetkan Peletakan Batu Pertama RSUD Internasional Cakung Tahun 2025, Guna Tingkatkan Pelayanan Kesehatan dan Daya Saing Global
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya percepatan realisasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Internasional Cakung. Instruksi ini diberikan dengan target groundbreaking dan dimulainya konstruksi pada tahun 2025 ini.
Pernyataan ini disampaikan usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) DKI Jakarta tahun 2026 di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/3/2025). Gubernur Pramono Anung menekankan bahwa secara prinsip, proyek RSUD Internasional Cakung sudah siap untuk dieksekusi.
Urgensi Pembangunan RSUD Internasional Cakung
Alasan utama percepatan pembangunan ini adalah kebutuhan mendesak akan fasilitas kesehatan yang memadai di Kecamatan Cakung. Sebagai salah satu wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi di Jakarta, Cakung saat ini belum memiliki RSUD sendiri. Ketersediaan RSUD diharapkan mampu meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga Cakung dan sekitarnya.
Sinergi Antar Wilayah untuk Peningkatan Pelayanan Publik
Selain fokus pada pembangunan RSUD Internasional Cakung, Gubernur Pramono Anung juga menginstruksikan seluruh Walikota dari 5 wilayah administrasi dan Bupati Plt Kepulauan Seribu untuk berkoordinasi dengan jajaran terkait. Tujuannya adalah menindaklanjuti hasil Musrembang dan menyelaraskan program pembangunan di berbagai sektor, termasuk peningkatan pelayanan publik secara keseluruhan.
Ambisi Jakarta Menuju Kota Global
Pembangunan RSUD Internasional Cakung bukan hanya sekadar pemenuhan kebutuhan lokal. Lebih dari itu, ini adalah bagian dari strategi besar untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing. Saat ini, Jakarta berada di peringkat 74 dari 156 kota global. Meskipun sempat menduduki peringkat 54 pada tahun 2015, terjadi penurunan yang perlu diatasi.
Faktor Penentu Kota Global
Peningkatan status Jakarta sebagai kota global memerlukan perhatian pada berbagai aspek, antara lain:
- Daya Saing Ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
- Transformasi Kelembagaan: Memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
- Kualitas Hidup: Meningkatkan kualitas lingkungan, infrastruktur, dan layanan publik.
- Kemudahan Perizinan: Menyederhanakan proses perizinan untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan bisnis.
- Pelayanan Publik yang Bermanfaat: Menyediakan layanan publik yang responsif, efisien, dan mudah diakses.
Target dan Harapan
Gubernur Pramono Anung menekankan pentingnya pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang efektif dan efisien. Selain itu, peningkatan layanan publik dan daya saing Jakarta menjadi kunci untuk mendongkrak peringkat Jakarta sebagai kota global. Target ambisius dicanangkan, dengan harapan Jakarta dapat menembus peringkat 50 besar kota global dunia pada tahun 2030.
Untuk mencapai target tersebut, optimalisasi seluruh potensi yang ada di Jakarta menjadi prioritas utama. Kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, menjadi kunci keberhasilan transformasi Jakarta menuju kota global yang lebih baik.