Aktivitas Vulkanik Meningkat: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Ditingkatkan Menjadi Awas

Gunung Lewotobi Laki-laki: Status Awas Diberlakukan Akibat Peningkatan Aktivitas Vulkanik

Flores Timur, NTT - Setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi ditingkatkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada Kamis (20/3/2025) malam. Keputusan ini diambil berdasarkan laporan dan analisis yang dilakukan oleh Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki.

Kenaikan status ini mengindikasikan potensi bahaya yang lebih besar, sehingga masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, menyampaikan imbauan ini kepada masyarakat dan menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan desa-desa terdampak untuk mendapatkan informasi terkini.

Dampak Erupsi: Dentuman Keras dan Hujan Kerikil

Beberapa warga yang tinggal di sekitar lereng gunung melaporkan mendengar suara dentuman keras yang berasal dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Rosalia Oca, seorang warga Desa Hokeng Jaya, menuturkan bahwa dentuman tersebut membuat rumahnya bergetar dan menimbulkan kepanikan di kalangan warga.

"Seng-seng getar. Kami semua panik," ujarnya menggambarkan situasi saat dentuman terjadi.

Selain dentuman, dilaporkan juga terjadi hujan kerikil dan pasir di beberapa desa yang terletak di lereng gunung. Kondisi ini tentu menambah kekhawatiran warga, terutama terkait dengan potensi kerusakan rumah dan gangguan kesehatan.

Imbauan dan Langkah-Langkah Antisipasi

BPBD Flores Timur mengimbau masyarakat untuk:

  • Meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi erupsi yang lebih besar.
  • Memantau informasi resmi dari pemerintah daerah dan instansi terkait.
  • Menyiapkan diri untuk kemungkinan evakuasi jika diperlukan.
  • Menjaga kesehatan dan menggunakan masker jika beraktivitas di luar rumah untuk melindungi diri dari abu vulkanik.

BPBD juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dan penanganan jika terjadi erupsi yang lebih besar. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Rekomendasi PVMBG

Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, potensi bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki adalah erupsi eksplosif yang menghasilkan lontaran batu (pijar) di sekitar puncak. Aliran lava pijar atau awan panas dapat mencapai radius 2 km dari pusat erupsi. Hujan abu lebat dapat meluas tergantung arah dan kecepatan angin.

Sehubungan dengan hal tersebut, PVMBG memberikan rekomendasi sebagai berikut:

  • Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan sektoral 6 km ke arah Utara-TimurLaut serta 4 km ke arah Timur.
  • Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah serta selalu mengikuti perkembangan informasi dari sumber-sumber resmi.
  • Pemerintah Daerah agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung.