Presiden Prabowo Kumpulkan Kabinet Ekonomi di Istana, Fokus pada Optimalisasi Penerimaan Negara
Presiden Prabowo Kumpulkan Kabinet Ekonomi Bahas Penerimaan Negara
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan penting dengan jajaran menteri ekonomi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Kamis (20/3/2025). Pertemuan ini secara khusus membahas strategi untuk mengoptimalkan penerimaan negara.
Sejumlah tokoh kunci dalam bidang ekonomi turut hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain:
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia
- Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani
- Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid
- Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Meutya Hafid
Fokus pada Peningkatan Tax Ratio dan Administrasi Perpajakan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa fokus utama pertemuan adalah membahas langkah-langkah untuk meningkatkan tax ratio dan memperbaiki administrasi perpajakan. "Kita bahas mengenai penerimaan negara. Mengenai bagaimana kita bisa meningkatkan tax ratio dan bagaimana upaya-upaya intensifikasi dan perbaikan dari administrasi," ujarnya usai pertemuan.
Pemerintah, lanjut Sri Mulyani, akan mengintensifkan berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak. Hal ini menjadi krusial mengingat adanya penurunan penerimaan pajak yang signifikan pada awal tahun 2025. Data menunjukkan bahwa penerimaan pajak per 31 Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 34,5 persen, menjadi Rp 115,18 triliun.
Strategi Optimasi Penerimaan Negara Secara Komprehensif
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa pertemuan tersebut membahas penerimaan negara secara komprehensif, tidak hanya terbatas pada sektor pajak. "Penerimaan negara, itu ke Bu Menteri Keuangan. (Fokusnya) penerimaan negara, pajak, masalah pajak, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)," jelasnya.
Lebih lanjut, Airlangga menepis anggapan bahwa pembahasan ini semata-mata dipicu oleh penurunan penerimaan pajak di awal tahun. Menurutnya, Presiden Prabowo meminta agar semua potensi penerimaan negara, termasuk pajak, PNBP, royalti, dan sumber-sumber lainnya, dimaksimalkan.
"Ini kan kita bahas penerimaan negara keseluruhan. Semua (disoroti), pajak, PNBP, royalti, dan yang lain. (Pak Presiden meminta) memaksimalkan penerimaan negara," tegas Airlangga.
Langkah-langkah Strategis Pemerintah
Beberapa poin penting yang mengemuka dalam pertemuan tersebut antara lain:
- Intensifikasi Upaya Perpajakan: Pemerintah akan memperkuat upaya penegakan hukum, meningkatkan pengawasan, dan memperluas basis pajak.
- Perbaikan Administrasi Perpajakan: Modernisasi sistem perpajakan, penyederhanaan prosedur, dan peningkatan kualitas pelayanan menjadi fokus utama.
- Optimalisasi PNBP: Pemerintah akan meninjau ulang tarif PNBP, meningkatkan efisiensi pengelolaan, dan mencari sumber-sumber PNBP baru.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam: Pemerintah akan memastikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi maksimal bagi penerimaan negara.
Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah optimis dapat meningkatkan penerimaan negara secara signifikan dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. Pertemuan ini menunjukkan komitmen kuat Presiden Prabowo dalam mengelola keuangan negara secara efektif dan transparan.