Tragedi di Aceh Utara: Oknum TNI AL Diduga Habisi Nyawa Agen Mobil, Keluarga Berduka

Duka Mendalam Keluarga Hasfiani: Kisah Tragis di Balik Pembunuhan di Aceh Utara

Keluarga Hasfiani (37), seorang agen mobil dan perawat di Puskesmas Babah Buloh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, tengah dilanda duka mendalam. Pria yang akrab disapa Imam ini diduga menjadi korban pembunuhan oleh oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) berpangkat Kelasi Dua berinisial DI yang bertugas di KAL Bireuen, Lhokseumawe.

Istrinya, Yeni Mulyani (35), dengan ditemani anaknya, menceritakan kronologi kejadian yang merenggut nyawa suaminya. Pada hari Jumat, 14 Maret 2025, Imam berpamitan untuk menemui calon pembeli mobil Toyota Innova hitam milik Fadil, seorang warga Kecamatan Dewantara.

"Dia pamit karena pembeli sudah menunggu di Komplek Aceh ASEAN Fertilizer (AAF), Krueng Geukuh, Aceh Utara. Itu adalah pertemuan terakhir kami, sekitar pukul 14.00 WIB," ujar Yeni dengan suara bergetar.

Sebelumnya, Imam sempat melaksanakan salat Jumat bersama anak pertamanya. Selepas salat, telepon dari DI masuk, menjanjikan transaksi yang tampaknya berjalan lancar. Namun, takdir berkata lain. Dua jam setelah kepergian Imam, Fadil, pemilik mobil, datang ke rumah dengan wajah khawatir. Ia mengabarkan bahwa Imam tidak dapat dihubungi. Upaya Yeni menghubungi suaminya melalui telepon dan pesan WhatsApp juga tak membuahkan hasil. Panggilan telepon tidak aktif, dan pesan hanya menunjukkan tanda centang satu.

Pencarian dan Penemuan Jasad

Kecemasan Yeni dan Fadil mendorong mereka untuk melaporkan kejadian ini ke Polsek Dewantara. Pihak kepolisian melacak keberadaan terakhir ponsel Imam, yang terdeteksi di Rancong, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. Keesokan harinya, Sabtu (15/3/2025), keluarga secara resmi melaporkan Imam ke Polres Lhokseumawe sebagai korban penggelapan dan orang hilang. Titik terang muncul pada hari Senin (17/3/2025), namun membawa kabar yang sangat menyedihkan. Keluarga menerima informasi bahwa Imam ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Kilometer 30, kawasan Gunung Sala, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara. Lebih tragis lagi, jasadnya ditemukan di dalam karung dengan luka tembak di pelipis kanan.

Jenazah Imam kemudian dimakamkan di kampung halamannya, disaksikan oleh ketiga anaknya, keluarga besar, dan warga yang berduka. Kepergian Imam meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya. Kasus ini kini tengah ditangani pihak berwajib untuk mengungkap motif dan menangkap pelaku pembunuhan. Pihak TNI AL juga dikabarkan telah melakukan investigasi internal terkait dugaan keterlibatan anggotanya.

Harapan Keluarga

Keluarga berharap agar kasus ini segera terungkap dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Mereka juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kehilangan Imam merupakan pukulan berat bagi keluarga, terutama bagi ketiga anaknya yang masih membutuhkan sosok ayah.

Poin-poin penting dalam kasus ini:

  • Korban: Hasfiani (Imam), 37 tahun, agen mobil dan perawat.
  • Terduga pelaku: DI, oknum TNI AL berpangkat Kelasi Dua.
  • Lokasi kejadian: Aceh Utara dan Lhokseumawe.
  • Motif: Belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
  • Status kasus: Dalam penanganan pihak kepolisian dan TNI AL.

Keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan dan pelaku pembunuhan Imam dapat segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.