Strategi Warna dan Simbolisme Politik: Analisis Penggunaan Warna Oranye oleh Gerakan Rakyat Pendukung Anies Baswedan
Strategi Warna dan Simbolisme Politik: Analisis Penggunaan Warna Oranye oleh Gerakan Rakyat Pendukung Anies Baswedan
Penggunaan warna oranye oleh Gerakan Rakyat, ormas yang mendukung Anies Baswedan, telah memicu berbagai analisis politik. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, melihat setidaknya dua tujuan strategis di balik pilihan warna tersebut. Pertama, warna oranye, yang selama ini lekat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dipandang sebagai upaya untuk menarik simpati dan dukungan dari basis pemilih partai tersebut. Hal ini didasarkan pada asosiasi kuat antara warna oranye dan citra PKS di mata publik.
"Secara simbolik, penggunaan warna oranye oleh Gerakan Rakyat, yang diinisiasi Anies Baswedan, merupakan upaya untuk menjangkau pemilih muslim, khususnya pendukung PKS," jelas Adi Prayitno dalam wawancara pada Selasa (4/2/2025). Ia menambahkan bahwa pemilihan warna ini dapat diinterpretasikan sebagai strategi untuk memperoleh dukungan dan simpati dari konstituen PKS. Tidak mengherankan jika publik menghubungkan penggunaan warna oranye ini dengan upaya untuk menarik suara dari basis PKS.
Tujuan strategis kedua yang diidentifikasi Adi Prayitno adalah upaya membangun persepsi publik terhadap Anies Baswedan sebagai mantan Gubernur Jakarta yang memiliki rekam jejak positif dan membanggakan. Dengan menampilkan Anies sebagai inisiator Gerakan Rakyat, diharapkan citra kepemimpinannya dapat semakin diperkuat di mata publik.
"Penggunaan Anies sebagai inisiator Gerakan Rakyat dimaksudkan untuk membangun persepsi bahwa Anies adalah mantan Gubernur Jakarta dengan rekam jejak yang lebih unggul dibandingkan pendahulunya," ungkap Adi Prayitno. Strategi ini bertujuan untuk memperkuat citra positif Anies di tengah persaingan politik.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyatakan tidak khawatir dengan penggunaan warna oranye oleh Gerakan Rakyat. Ia meyakini kader dan simpatisan PKS memiliki kedewasaan politik dan tidak akan terpengaruh oleh hal tersebut.
"Saya tidak khawatir. Kader PKS telah memiliki tata nilai yang kuat dan kepemimpinan partai yang baik, sehingga penggunaan warna oranye oleh pihak lain tidak akan membuat mereka bingung atau terpengaruh," tegas HNW. Ia menambahkan bahwa penggunaan warna tertentu oleh organisasi tertentu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, mengingat banyak organisasi yang menggunakan warna yang sama tanpa menimbulkan masalah.
HNW juga menekankan bahwa kader dan simpatisan PKS memiliki komitmen dan tidak akan mudah terpengaruh oleh simbol-simbol politik semata. Ia mencontohkan penggunaan warna putih yang umum digunakan oleh berbagai organisasi tanpa menimbulkan konflik.
Kesimpulannya, penggunaan warna oranye oleh Gerakan Rakyat merupakan strategi politik yang terencana, dengan tujuan untuk menarik dukungan dari basis pemilih PKS dan memperkuat citra Anies Baswedan. Namun, respon dari PKS sendiri mengindikasikan bahwa strategi ini mungkin tidak akan seefektif yang diharapkan, mengingat soliditas internal PKS dan kedewasaan politik pendukungnya.