Dedikasi 37 Tahun Dakwah: Ustaz Maulana Tetap Istiqamah Tanpa Membicarakan Honor

Dedikasi 37 Tahun Dakwah: Ustaz Maulana Tetap Istiqamah Tanpa Membicarakan Honor

Ustaz Maulana, pendakwah kondang yang telah mengabdikan diri selama 37 tahun, menegaskan komitmennya terhadap dakwah tanpa mempermasalahkan materi. Dalam sebuah wawancara di acara Rumpi: No Secret pada 3 Maret 2025, beliau dengan tegas menolak membicarakan besaran honor yang diterimanya, merupakan sebuah penolakan yang konsisten sejak awal perjalanan dakwahnya pada tahun 1988.

Menanggapi pemberitaan yang menyebut honor ceramahnya mencapai Rp 25 juta, Ustaz Maulana hanya tersenyum dan memanjatkan hamdalah. Baginya, penekanan bukan pada aspek finansial, melainkan pada keikhlasan dalam menyebarkan ilmu agama. Beliau berpendapat bahwa pembicaraan mengenai materi dapat mengaburkan niat suci berdakwah. "Semenjak saya berdakwah tahun 1988, saya tidak pernah membicarakan materi karena jangan sampai dalam berdakwah itu kita tidak ikhlas. Kalau bicara materi saya tidak akan layani," tegasnya.

Selama berdakwah, Ustaz Maulana mengaku tak pernah mengejar bayaran. Apabila menerima amplop berisi donasi, seluruhnya diserahkan kepada ibundanya. Bahkan, beliau baru memiliki kendaraan bermotor pada tahun 2000, itu pun dibeli secara kredit. Kendaraan tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan dakwahnya yang menjangkau berbagai wilayah. "Tahun 2000 itu saya sudah menggunakan kendaraan bermotor, itu berarti sudah ada cicilan. Saya cicil karena waktu dakwah dari kampung ke kampung itu butuh kendaraan. Itupun kendaraan dari kakak saya yang sudah meninggal, saya beli, dan saya harus ganti," tuturnya menjelaskan.

Pembagian penghasilan yang diterimanya juga mencerminkan kesederhanaannya. Awalnya, penghasilan dibagi dua dengan ibundanya. Setelah menikah dengan Nuraliyah Ibnu Hajar pada tahun 2008, pembagiannya berubah menjadi tiga bagian: 30 persen untuk dirinya, 30 persen untuk ibunda, 30 persen untuk istri, dan 10 persen untuk sedekah. Sikap ini menunjukkan komitmennya untuk berbagi dan menjauhkan diri dari kepentingan materiil.

Lebih lanjut, Ustaz Maulana mengungkapkan manajemen jadwalnya yang telah berjalan selama 15 tahun dengan Trans TV sejak 2010. Kontrak kerja yang telah terjalin selama ini tidak pernah membuat beliau mengejar penghasilan tambahan diluar kontrak. Beliau memiliki lima jadwal tetap: syuting yang tak bisa diganggu gugat, jadwal dari talent management Trans TV, jadwal dari kantor support system, jadwal kajian bersama jemaah, dan jadwal pribadi untuk kembali ke Makassar. Semua dijalankan dengan disiplin dan komitmen yang tinggi.

Bahkan hingga saat ini, Ustaz Maulana masih menggunakan mobil kantor untuk transportasi. Baginya, kenyamanan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas dakwah jauh lebih berharga daripada fasilitas pribadi. "Yang penting saya bisa masuk (mobil) tidur," ujarnya menggambarkan kesederhanaan hidupnya.

Kisah Ustaz Maulana menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dedikasi dan keikhlasan dalam berdakwah jauh lebih bernilai daripada mengejar materi. Konsistensi dan kesederhanaannya selama 37 tahun menjadi bukti nyata komitmennya terhadap agama dan ummat. Beliau membuktikan bahwa kekayaan sejati terletak pada amal dan pengabdian kepada Allah SWT.