Ariel NOAH Soroti Ketidakjelasan Regulasi *Direct License* Royalti Musik di Indonesia

Ariel NOAH Soroti Ketidakjelasan Regulasi Direct License Royalti Musik di Indonesia

Polemik seputar pengelolaan royalti musik di Indonesia kembali mencuat. Kali ini, sorotan datang dari musisi ternama, Ariel NOAH, terkait penerapan direct license dalam pengumpulan royalti bagi para pencipta lagu.

Berbeda pandangan dengan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) yang mendorong direct license, Ariel NOAH, yang juga menjabat sebagai wakil ketua Vibrasi Suara Indonesia (VISI) bersama Armand Maulana, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ketidakjelasan regulasi yang mengatur sistem tersebut.

"Satu tanggapan saya adalah direct license kan belum diatur oleh negara, sedangkan yang kita pakai, yang kita laksanakan, yang berani kita laksanakan adalah yang sudah diatur oleh negara," ujar Ariel saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2025). Ia menekankan bahwa meskipun direct license tidak dilarang, ketiadaan aturan yang jelas menimbulkan potensi masalah di kemudian hari.

Kekhawatiran akan Pajak dan Perubahan Aturan di Tengah Jalan

Lebih lanjut, Ariel NOAH menjelaskan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan direct license, termasuk mekanisme pembayaran dan implikasi pajaknya. "Jadi ada banyak yang belum diatur di situ, termasuk yang menjadi salah satu concern saya adalah masalah pajaknya. Kalau transaksi antar orang itu pajaknya gimana? Karena royalti itu ada PPN-nya kan ya. Sedangkan kalau pihak LMK, itukan sudah diatur," jelasnya.

Sebagai seorang penyanyi dan pencipta lagu, Ariel NOAH mengaku lebih nyaman dengan sistem yang sudah ada, di mana semua aspek telah diatur dan diawasi oleh negara. Ia juga menyoroti potensi masalah yang timbul jika direct license diterapkan di tengah jalan, mengubah kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya.

"Apalagi buat saya pribadi, apalagi kalau direct license itu dilakukan di tengah jalan, kan awalnya gak begitu. Awal pertama kali kerjasama ada kesepakatan awal, berjalan, terus tiba-tiba di tengah jalan, 'Eh gak jadi ke yang awal ya, kita ubah aturan mainnya' nah itu menurut saya agak sedikit kurang adil kalau misalnya ditembak tiba-tiba. Mending kalau misalnya ada negosiasi yang enak, yang adil buat dua dua nya menurut saya pribadi."

Uji Materiil UU Hak Cipta oleh VISI

Kekhawatiran Ariel NOAH terhadap ketidakjelasan regulasi ini sejalan dengan langkah VISI yang melakukan uji materiil terhadap Undang-Undang Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mencari kejelasan hukum terkait pengelolaan royalti musik di Indonesia.

"Makanya disitu awal kebingungan itu dari pada kita bingung makanya kita tanya kepada yang bikin peraturannya, menurut saya gitu," pungkas Ariel NOAH, menegaskan pentingnya kejelasan aturan untuk melindungi hak-hak para pencipta lagu dan memastikan pengelolaan royalti yang adil dan transparan. Hal ini bisa menimbulkan dampak yang signifikan bagi industri musik di tanah air.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan oleh Ariel NOAH:

  • Ketidakjelasan regulasi direct license menimbulkan kebingungan.
  • Masalah pajak dalam transaksi direct license belum diatur.
  • Perubahan aturan di tengah jalan dianggap kurang adil.
  • VISI melakukan uji materiil UU Hak Cipta untuk mencari kejelasan hukum.