Deteksi Dini Kanker Payudara: Panduan Lengkap Skrining dan Pemeriksaan Mandiri
Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara: Kapan dan Bagaimana Melakukan Skrining yang Tepat
Kanker payudara menjadi momok menakutkan bagi kaum wanita. Deteksi dini melalui skrining rutin menjadi kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien. Mengingat tingginya prevalensi penyakit ini, pemahaman yang komprehensif tentang waktu yang tepat untuk memulai skrining dan metode pemeriksaan yang efektif sangatlah krusial.
Usia Ideal untuk Memulai Skrining
Menurut dr. Ruth V. Rebecca, seorang spesialis penyakit dalam dan subspesialis hematologi onkologi medik, skrining kanker payudara idealnya dimulai pada usia 40 tahun. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa risiko kanker payudara cenderung meningkat secara signifikan pada rentang usia 40 hingga 50 tahun. Skrining pada usia ini memungkinkan deteksi dini potensi masalah dan intervensi medis yang lebih efektif.
"(Skrining) Mulai bisa dilakukan, karena tadi peak-nya 40-50 tahun, jadi mulai dari 40 tahun itu sudah bisa," jelas dr. Ruth V. Rebecca.
SADARI: Pemeriksaan Mandiri yang Tak Boleh Diabaikan
Selain skrining medis, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan langkah penting yang dapat dilakukan secara mandiri sejak usia 20 tahun, terutama bagi wanita yang telah mengalami proses hormonal, menstruasi, dan reproduksi. SADARI memungkinkan wanita untuk lebih mengenal kondisi normal payudara mereka dan mendeteksi perubahan atau benjolan yang mencurigakan secara dini.
"Tapi di bawah itu, ketika tubuh sudah melakukan proses hormonal, menstruasi, reproduksi, 20 tahunan itu juga sudah boleh," tambahnya.
Teknik SADARI yang Efektif
SADARI sebaiknya dilakukan secara rutin, idealnya sebulan sekali, pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama menstruasi. Pada periode ini, perubahan hormonal cenderung minimal, sehingga memudahkan deteksi perubahan abnormal pada payudara. Berikut langkah-langkah melakukan SADARI yang efektif:
- Pemeriksaan Visual: Berdiri di depan cermin dengan tangan di samping tubuh. Amati payudara untuk melihat adanya perubahan ukuran, bentuk, atau warna kulit.
- Angkat Tangan: Angkat kedua tangan ke atas kepala dan perhatikan apakah ada perubahan pada payudara, seperti cekungan, benjolan, atau perubahan pada puting.
- Berbaring: Berbaring telentang dengan satu tangan di bawah kepala. Gunakan tangan yang lain untuk meraba seluruh area payudara dengan gerakan melingkar atau vertikal. Rasakan apakah ada benjolan atau penebalan yang tidak biasa.
- Pemeriksaan Ketiak: Periksa juga area ketiak karena kelenjar getah bening di area ini dapat membesar jika ada masalah pada payudara.
Pemeriksaan Klinis oleh Tenaga Medis
Selain SADARI, pemeriksaan payudara oleh tenaga medis profesional, seperti dokter umum atau dokter spesialis onkologi, sangat penting. Pemeriksaan klinis memungkinkan deteksi dini yang lebih akurat karena dokter memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mendeteksi perubahan halus yang mungkin terlewatkan saat melakukan SADARI. Dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan penunjang, seperti mammografi atau USG payudara, jika diperlukan.
Kesimpulan
Deteksi dini kanker payudara melalui skrining rutin dan pemeriksaan mandiri merupakan langkah penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien. Mulailah skrining pada usia 40 tahun dan lakukan SADARI secara rutin sejak usia 20 tahun. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda menemukan perubahan atau benjolan yang mencurigakan pada payudara Anda.