Sopir Truk di Jawa Timur Protes Pembatasan Angkutan Barang Jelang Lebaran

Puluhan sopir truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Timur (Jatim) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Jatim, Surabaya, pada Kamis (20/3/2025). Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Dirjen dan Korlantas Polri terkait pengaturan lalu lintas angkutan Lebaran 2025.

Massa yang berjumlah sekitar seratus orang dengan mengendarai sekitar 25 truk, memulai aksi mereka dari Bundaran Waru, Sidoarjo, sebelum bergerak menuju Kantor DPRD Jatim melalui Jalan Ahmad Yani, Jalan Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Bubutan, hingga Jalan Indrapura. Aksi ini menyebabkan sedikit gangguan lalu lintas di beberapa ruas jalan tersebut.

Tuntutan utama para demonstran adalah revisi SKB yang mengatur pembatasan angkutan barang selama 16 hari. Aptrindo Jatim mengusulkan agar masa pembatasan dipersingkat menjadi enam hari saja, yakni dari H-3 hingga H+3 Lebaran Idulfitri. Mereka juga meminta pengecualian untuk barang ekspor dan impor dari pembatasan tersebut.

Ketua DPC Aptrindo Surabaya, I Wayan Sumadita, menyatakan bahwa pembatasan selama 16 hari dinilai terlalu lama dan berpotensi mengganggu iklim bisnis angkutan barang. Menurutnya, pembatasan yang panjang akan menyebabkan penumpukan barang di pabrik dan pelabuhan, yang pada akhirnya dapat menurunkan kepercayaan pembeli dari luar negeri. Wayan menambahkan bahwa di Jawa Timur, kepadatan lalu lintas selama Lebaran tidak separah di daerah lain, sehingga pembatasan yang lebih singkat sudah cukup memadai.

Berikut adalah poin-poin tuntutan Aptrindo Jatim:

  • Revisi masa pembatasan angkutan barang menjadi 6 hari (H-3 hingga H+3 Lebaran).
  • Pengecualian pembatasan untuk barang ekspor dan impor.
  • Penerapan pembatasan 6 hari khusus di Jawa Timur.

Aksi demonstrasi ini diharapkan dapat membuka dialog antara Aptrindo Jatim dan pihak terkait, sehingga dapat ditemukan solusi terbaik yang tidak merugikan pengusaha truk dan tetap menjaga kelancaran arus mudik dan balik Lebaran. DPRD Jatim berjanji akan menampung aspirasi para sopir truk dan akan membahasnya dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak.