Jerman Kucurkan Dana Rp 5,3 Triliun untuk Kemanusiaan di Suriah, Prioritaskan Bantuan Langsung ke Masyarakat
Jerman Kembali Ulurkan Tangan, Alokasikan Rp 5,3 Triliun untuk Suriah
Berlin, Jerman – Pemerintah Jerman mengumumkan komitmen kuatnya untuk membantu warga Suriah yang terdampak konflik berkepanjangan dengan mengalokasikan dana sebesar 300 juta euro, setara dengan sekitar Rp 5,3 triliun. Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menyampaikan pengumuman ini menjelang konferensi negara-negara donor yang diorganisir oleh Uni Eropa di Brussel. Fokus utama dari bantuan ini adalah memastikan dana tersebut sampai langsung ke tangan rakyat Suriah yang paling membutuhkan.
"Sebagai bagian dari Eropa, kami berdiri teguh bersama rakyat Suriah dalam perjuangan mereka menuju Suriah yang bebas dan damai," tegas Baerbock, Senin (17/3/2025). Lebih dari separuh dana yang dialokasikan akan disalurkan langsung kepada warga Suriah, tanpa melalui perantara pemerintahan transisi, guna memastikan efektivitas dan transparansi dalam penyaluran bantuan.
Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Perlindungan Kelompok Rentan
Kementerian Luar Negeri Jerman menjelaskan bahwa dana bantuan ini akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Suriah, termasuk:
- Pangan: Memastikan ketersediaan makanan yang cukup bagi warga yang terdampak konflik.
- Layanan Kesehatan: Menyediakan akses ke layanan kesehatan yang memadai, termasuk perawatan medis dan obat-obatan.
- Penampungan Darurat: Memberikan tempat tinggal sementara bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat perang.
- Perlindungan bagi Kelompok Rentan: Melindungi kelompok-kelompok yang paling rentan, seperti anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas, dari kekerasan dan eksploitasi.
Bantuan ini tidak hanya ditujukan bagi warga yang masih berada di dalam Suriah, tetapi juga bagi para pengungsi Suriah yang tersebar di negara-negara tetangga, seperti Yordania, Lebanon, Irak, dan Turkiye. Dukungan bagi para pengungsi ini mencakup penyediaan tempat tinggal, makanan, layanan kesehatan, dan pendidikan.
Menuntut Akuntabilitas Atas Pelanggaran HAM
Selain memberikan bantuan kemanusiaan, Menteri Baerbock juga mendesak pemerintahan transisi Suriah untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan pembunuhan ratusan warga sipil di desa-desa kaum Alawi. Ia menekankan pentingnya akuntabilitas bagi para pelaku kejahatan tersebut dan perlunya menjamin keadilan bagi para korban.
Situasi di Suriah masih sangat tegang, dengan bentrokan sengit yang terus terjadi di berbagai wilayah. Bentrokan terbaru di wilayah pesisir telah menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas. Konflik ini melibatkan loyalis mantan Presiden Bashar Al Assad dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan penguasa baru. Menteri Baerbock menegaskan bahwa penyelesaian konflik Suriah harus dicapai melalui proses politik yang inklusif yang melibatkan semua pihak demi terciptanya perdamaian jangka panjang dan stabilitas di kawasan tersebut.
Jerman berharap bahwa bantuan kemanusiaan ini dapat meringankan penderitaan rakyat Suriah dan berkontribusi pada upaya perdamaian dan rekonsiliasi di negara tersebut.