Jonathan Majors Berharap Kebangkitan Karier di Tengah Kontroversi
Jonathan Majors Berharap Kebangkitan Karier di Tengah Kontroversi
Setelah terpuruk akibat kasus kekerasan terhadap mantan kekasihnya, Grace Jabbari, aktor Jonathan Majors kini berusaha untuk kembali ke dunia perfilman. Majors dihukum atas dua tuduhan pelanggaran ringan, yaitu pelecehan dan penyerangan, yang mengakibatkan Marvel Studios memutus kontraknya dan beberapa proyek film lainnya dibatalkan.
Majors secara konsisten membantah melakukan kekerasan fisik. Namun, rekaman audio yang dirilis oleh Rolling Stone mengungkap sisi agresifnya dalam hubungannya dengan Jabbari, semakin memperburuk citranya di mata publik. Terlepas dari kontroversi yang melingkupinya, Majors kini fokus pada perilisan film independennya, Magazine Dreams.
Magazine Dreams: Secercah Harapan di Tengah Badai
Magazine Dreams, sebuah film yang mengeksplorasi sisi psikologis seorang binaragawan, dijadwalkan tayang setelah mengalami penundaan panjang. Film ini pertama kali diputar di Sundance Film Festival 2023 dan mendapat ulasan positif. Disutradarai oleh Elijah Bynum, film ini bercerita tentang Killian (diperankan oleh Majors), seorang binaragawan yang terobsesi untuk menjadi yang terbaik.
Majors mengungkapkan bahwa perilisan Magazine Dreams memberinya harapan di tengah kesulitan yang ia hadapi. Ia berharap film ini dapat menghubungkannya kembali dengan komunitas film yang ia cintai dan hargai.
"Saya berpikir, masih ada harapan dan saya harus menelaah harapan itu, ada secercah harapan. Misalnya, jika kami bisa merilis film ini, itu memberi saya sesuatu untuk dipegang, di luar keluarga dan keyakinan saya, yang menghubungkan saya dengan komunitas yang saya cintai dan hargai: industri film," ungkap Majors kepada Variety.
Refleksi Diri dan Pesan Kemanusiaan
Majors menggambarkan Magazine Dreams sebagai surat cinta untuk kemanusiaan. Ia percaya bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, ia juga yakin bahwa kebaikan selalu ada dalam diri manusia. Majors melihat karakter Killian sebagai representasi dari perjuangan manusia dengan ketidaksempurnaan.
"Terkadang kita jatuh dan bikin kesalahan, seperti yang dilakukan Killian, dan seperti yang saya sadari dalam kehidupan pribadi saya. Itulah manusiawi dan itulah inti cerita ini," jelas Majors.
Tanggapan Publik dan Masa Depan Karier
Pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana publik akan merespons kembalinya Majors ke layar lebar. Apakah penonton akan bersedia membeli tiket filmnya setelah kontroversi yang terjadi? Majors sendiri menyadari bahwa setiap orang memiliki pilihan untuk menonton atau tidak menonton filmnya. Ia menyerahkan semua keputusan kepada penonton.
"Setiap orang punya pilihan. Kalau kamu nggak mau nonton film, ya gak usah nonton. Itu semua karena cinta," kata Majors.
Masa depan karier Jonathan Majors di Hollywood masih belum pasti. Namun, perilisan Magazine Dreams menjadi langkah awal baginya untuk mencoba membangun kembali citranya dan membuktikan bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk berkarya di dunia perfilman. Hanya waktu yang akan menjawab apakah Majors mampu mengatasi kontroversi ini dan kembali meraih kesuksesan di Hollywood.
Poin-poin penting dari artikel ini:
- Kasus kekerasan Jonathan Majors terhadap Grace Jabbari menghancurkan kariernya.
- Majors membantah melakukan kekerasan fisik.
- Magazine Dreams menjadi film yang diharapkan dapat membangkitkan kariernya.
- Film ini menceritakan tentang seorang binaragawan yang terobsesi menjadi yang terbaik.
- Majors berharap film ini dapat menghubungkannya kembali dengan komunitas film.
- Ia memaknai film ini sebagai surat cinta untuk kemanusiaan.
- Masa depan karier Majors di Hollywood masih belum pasti.