Sekolah Rakyat: Kementerian Sosial Intensifkan Rekrutmen 700 Guru Bersertifikasi untuk Layani Lebih dari 2.000 Siswa

Kementerian Sosial Gencarkan Program Sekolah Rakyat dengan Prioritaskan Guru Bersertifikasi

Kementerian Sosial (Kemensos) terus mematangkan persiapan program Sekolah Rakyat yang bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengungkapkan kebutuhan mendesak akan tenaga pengajar yang kompeten untuk menunjang keberhasilan program ini. Diperkirakan, Sekolah Rakyat membutuhkan sekitar 700 guru bersertifikasi dan tenaga pendamping (pamong) untuk melayani lebih dari 2.000 siswa.

"Kami telah melakukan perhitungan dan sementara ini, untuk menampung lebih dari 2.000 siswa, kita membutuhkan sekitar 700 guru dan pamong," ujar Saifullah Yusuf usai melakukan peninjauan kesiapan Sekolah Rakyat di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2025).

Dalam proses rekrutmen, Kemensos akan memprioritaskan para lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, terutama mereka yang berdomisili di sekitar lokasi sekolah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi dan memastikan guru memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi sosial dan budaya setempat.

"Kami akan memprioritaskan mereka yang tinggal di dekat lokasi sekolah. Misalnya, untuk Sekolah Rakyat di Jakarta Selatan, kita akan mengutamakan guru-guru yang berdomisili di Jakarta Selatan. Jika tidak mencukupi, baru kita mencari dari wilayah Jakarta Barat atau Jakarta Timur, dan seterusnya, selalu mencari yang terdekat," jelasnya.

Sekolah Rakyat Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Melalui Pendidikan

Lebih lanjut, Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah wujud komitmen pemerintah dalam memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Program ini diharapkan dapat memotivasi keluarga kurang mampu untuk lebih peduli terhadap pendidikan anak-anak mereka.

"Kami berharap program ini dapat menumbuhkan semangat keluarga kurang mampu untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik," kata Saifullah Yusuf.

Meskipun Sekolah Rakyat belum mampu menampung seluruh anak dari keluarga Desil 1 dan Desil 2, program ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi peningkatan kesadaran masyarakat miskin akan pentingnya pendidikan. Dengan memastikan anak-anak mereka bersekolah, diharapkan generasi penerus dapat memutus rantai kemiskinan dan meraih kehidupan yang lebih sejahtera.

"Setidaknya, Sekolah Rakyat ini dapat memicu kesadaran keluarga miskin dan sangat miskin untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan. Ini adalah hal yang sangat penting," tegas Saifullah Yusuf.

Mencetak Agen Perubahan Melalui Pendidikan Berkualitas

Saifullah Yusuf juga menaruh harapan besar kepada para lulusan Sekolah Rakyat. Ia berharap mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.

"Kami berharap lulusan Sekolah Rakyat dapat menjadi agen perubahan bagi keluarga dan lingkungan mereka di masa depan. Dengan demikian, dampak dari program ini tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh komunitas secara luas," pungkasnya.

Kementerian Sosial berkomitmen untuk terus mengembangkan program Sekolah Rakyat dan memastikan kualitas pendidikan yang diberikan sesuai dengan standar nasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi kesenjangan pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.